Bahaya Bisa Anak Ular Kobra yang Mematikan
Merdeka.com - Kemunculan anak ular kobra dalam jumlah banyak dan sering membuat resah warga Citayam, Kabupaten Bogor. Bahkan di Perumahan Royal Citayam Residence, 30 ekor anak kobra sudah ditemukan.
Anak kobra yang berkeliaran berwarna kulit hitam pekat. Tubuhnya lebih pipih. Jenis ini disebut dengan Kobra Jawa atau nama latinnya, Naja sputatrix.
Petugas damkar dan masyarakat terus melakukan perburuan anak kobra agar warga menyerang warga. Sebab meski anakan, hewan reptil ini juga bisa mematikan. Seperti apa bahaya anak ular kobra Jawa?
Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia, Aji Rachmat, menjelaskan bisa ular kobra Jawa mengandung racun neurotoksi dan hymotoksin.
"Yang bisa menyerang darah dan saraf. Ini sangat mematikan jika kondisi korban sedang tidak fit dan tidak cepat ditangani," katanya saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (10/12).
Bisa beracun ini juga terdapat pada anakan kobra. Sehingga, jangan anggap sepele jika anda diserang anak ular kobra.
"Anaknya juga bahaya karena sejak lahir mereka juga memiliki bisa mematikan itu. Meski karena masih anakan jumlah memang lebih sedikit," sambung Aji.
Serangan ular kobra tidak sebatas pada gigitannya saja. Sebab, ular ini juga bisa menyemburkan bisanya dalam keadaan terancam dan jika mengenai anggota tubuh sama bahayanya jika tidak ditangani dengan baik.
"Kalau terkena kulit yang sehat, tidak apa-apa cukup dibasuh dengan air. Tapi kalau kena mata, bisa buta jika penanganannya salah. Sebab harus dikucurkan air supaya bisanya keluar," jelasnya.
Cara Penanganan Paling Sederhana
Aji memberi tips bagaimana jika berhadapan dengan ular kobra. Jika di lingkungan rumah, cukup menggunakan sapu. Jangan menyemburkan bahan-bahan kimia pembasmi serangga.
"Pakai sapu saja, lalu jepit pakai pengki. Jika sudah aman, masukkan ke galon, atau tempat yang aman barulah dibuang ke sungai. Kalau pakai semprotan seperti itu memang efektif membunuh, tapi yang perlu diingat juga, kalau ular itu merasa kesakitan malah dia jadi agresif. Dan itu sangat bahaya," katanya.
"Lagian ular itu bukan hama yang harus dibasmi. Justru kita butuhkan juga," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keterlambatan bicara pada anak dapat dapat menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua.
Baca SelengkapnyaBau tak sedap bisa muncul pada anak akibat beberapa penyebab terutama saat pubertas.
Baca SelengkapnyaSejumlah hal kerap dilakukan oleh bayi dan anak dengan salah sehingga menyebabkan munculnya masalah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Atas rekomendasi dokter, ibu muda rekomendasi dokter, ibu muda itu membutuhkan perawatan sekitar dua minggu.
Baca SelengkapnyaBatuk bawaan hamil memiliki tanda dan ciri yang berbeda.
Baca SelengkapnyaMengenali gejala tersedak pada bayi sangat penting untuk memberikan tindakan cepat dan tepat guna.
Baca SelengkapnyaPelaku MS tak terima anaknya ditusuk korban gara-gara membawa cucu bertandang ke rumah korban.
Baca SelengkapnyaKenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaMembiasakan bayi tidur sendiri bisa dilakukan mulai usia 3 bulan dengan berbagai cara.
Baca Selengkapnya