Bahas Kasus Mutilasi di Mimika & Penganiayaan Warga Mappi, DPR Papua Bentuk 2 Pansus
Merdeka.com - Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPR Papua) resmi membentuk dua Panitia Khusus (Pansus). Pansus ini akan membahas dan menyikapi kasus mutilasi 4 warga Nduga di Mimika serta penganiayaan tiga warga sipil di Mappi.
Pembentukan pansus disepakati dalam Rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPR Papua. Rapat dipimpin langsung Wakil Ketua I DPR Papua Yunus Wonda didampingi Wakil Ketua II DPR Papua Edoardus Kaize di Kantor DPR Papua, Rabu (21/9).
"Dalam Bamus, kita telah menyepakati membentuk dua pansus, yakni Pansus Mutilasi Mimika dan Pansus Mappi," ujar Yunus.
Sampaikan Aspirasi ke Pemerintah Pusat
Dia menyebutkan, semua aspirasi masyarakat yang masuk ke DPR Papua, seperti terkait kasus mutilasi 4 warfa Nduga di Mimika, penganiayaan 3 warga sipil oleh oknum TNI di Mappi, juga unjuk rasa Save Lukas Enembe pada Selasa (20/9), akan diteruskan ke Jakarta.
"Kita sudah putuskan hari ini, besok DPR Papua akan berangkat untuk menyerahkan ketiga aspirasi itu ke instansi terkait di Jakarta. Kami hanya meneruskan aspirasi, sebagai tugas kami di lembaga ini meneruskan aspirasi rakyat ke pemerintah pusat," tutur Yunus.
Pihaknya tidak mengintervensi hal-hal terkait aspirasi yang masuk. Tugas mereka hanya meneruskan aspirasi masyarakat.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.
Baca SelengkapnyaSeluruh pimpinan dan anggota DPD yang menyetujui pembentukan pansus itu kecurangan pemilu harus diproses Badan Kehormatan DPD RI.
Baca SelengkapnyaKantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mimika dirusak oleh Orang Tak Kenal (OTK).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banjir tangis haru mewarnai Upacara Penutupan Pendidikan Pertama Bintara Kopassus Tahun 2023. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaBawaslu RI mengaku tidak bisa mengomentari langkah DPD RI membentuk Panitia Khusus (Pansus) Kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKPU mengakui, sejumlah provinsi di Papua belum terjadwal untuk diplenokan dalam rapat rekapitulasi hasil Pemilu 2024 tingkat nasional.
Baca SelengkapnyaSeorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Takalar, Yoran Pahabol meninggal dunia di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Kamis (21
Baca SelengkapnyaMomen Panglima Perang Suku Dani bentak prajurit Kopassus lantaran tak bisa angkat kayu. Begini selengkapnya.
Baca SelengkapnyaMomen panglima perang Moro dikawal dua anggota Kopassus menghadap Sekda Kabupaten Puncak Jaya. Ada apa?
Baca Selengkapnya