Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bagikan KIS, Jokowi ancam copot Dirut RS jika tak baik layani rakyat

Bagikan KIS, Jokowi ancam copot Dirut RS jika tak baik layani rakyat Jokowi bagikan KIP dan KIS di Bandung. ©2017 merdeka.com/dian rosadi

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke Kota Bandung. Salah satu agendanya adalah untuk menghadiri acara pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Program Keluarga Harapan (PKH) serta Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita dan ibu hamil kepada warga Bandung di Lapangan Pendawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung.

Dengan didampingi ibu negara Iriana Jokowi, Presiden tiba di lokasi acara sekitar pukul 10.40 WIB. Ratusan masyarakat yang memadati Lapangan Pendawa menyambut kedatangan rombongan presiden.

Tampak dalam jajaran rombongan Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan serta Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Dalam sambutannya, Presiden mengungkap soal pertemuannya dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan tersebut, kata Presiden, Ridwan Kamil mengatakan jika di Bandung belum pernah dilakukan pembagian KIP dan KIS.

"Tiga bulan lalu saya bertemu Wali Kota Bandung Pak Ridwan Kamil. Pak Wali bilang ke saya, Pak Presiden di Bandung belum pernah dilakukan pembagian KIP dan KIS, pemberian makanan tambahan dan PKH. Saat itu saya berjanji pak wali bilang April insya Allah saya ke Bandung. Hari ini saya bisa hadir di sini. Ini janji saya penuhi Pak Wali," ujar Presiden disambut tepuk tangan warga yang hadir, Rabu (12/4).

Jokowi mengatakan, masyarakat dapat memanfaatkan Kartu Indonesia Sehat yang telah diberikan pemerintah. "Kalau yang pegang ini kita enggak mau sakit ya. Kalau pas sakit bisa dibawa ke Puskesmas. Kalau sakitnya batuk ke Puskesmas. Kalau sakitnya agak berat dirujuk ke rumah sakit," katanya.

Presiden pun menyampaikan bahwa melalui KIS masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya untuk berobat. Sebab biaya pengobatan sepenuhnya sudah ditanggung oleh pemerintah.

"Rakyat bayar ini gratis, pemerintah yang membayar untuk rumah sakit. Jadi pemerintah tetap bayar. Kalau dilayani enggak baik, dokter nya hati-hati. Dirut RS nya hati-hati. Kalau diulang-ulang terus saya perintah dicopot. Melayani saja kok enggak baik sama rakyat," katanya.

Selain memberikan Kartu Indonesia Sehat, Jokowi pun memberikan Kartu Indonesia Pintar. Presiden pun menyampaikan dengan adanya kartu ini, pemerintah memberikan bantuan dana kepasa siswa SD hingga SMA/SMK. Untuk siswa SD mendapatkan Rp 450 ribu, SMP Rp 750 ribu, SMA/SMK Rp 1 juta.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut presiden pun menyampaikan program PMT (Pemberian Makanan Tambahan). Pemberian makanan tambahan ini diperuntukan untuk ibu hamil dan balita.

"Kenapa ada KIP, pemberian makanan tambahan? Saya ingin agar bangsa kita bisa bersaing dengan bangsa lain. Makin ke sana persingan menjadi ketat. Persaingan antar negara semakin ketat. Makanya harus dibekali dari sekarang gizinya baik, anaknya sehat dalam kompetisi akan memenangkan. Jangan sampai kita kalah dalam berkompetisi. Jadi gunanya makanan tambahan itu investasi ke depan. Namanya sekarang panennya 20 atau 30 tahun yang akan datang," paparnya.

Adapun untuk program Keluarga Harapan (PKH) untuk satu keluarga akan mendapatkan Rp 1.890.000 selama satu tahun. Dana ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

"Kalau tidak diambil tetap jadi tabungan ibu-ibu. Pendidikan anak bisa, bayar apa bisa, tambahan kecil kecilan usaha bisa," pungkasnya.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Orang Berobat Tidak Dipungut Biaya, Jokowi: Kita Bersyukur Ada KIS

Orang Berobat Tidak Dipungut Biaya, Jokowi: Kita Bersyukur Ada KIS

Jokowi memastikan JKN-KIS dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk semua jenis penyakit

Baca Selengkapnya
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros

Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros

Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Beras Langka, Jokowi Perintahkan Bapanas Tambah Stok Beras Kemasan 5 Kg

Beras Langka, Jokowi Perintahkan Bapanas Tambah Stok Beras Kemasan 5 Kg

Presiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.

Baca Selengkapnya
Kepala Badan Pangan Ungkap Isi Rapat Kabinet Jokowi, Bahas Makan Siang Gratis Rp15.000 per Anak?

Kepala Badan Pangan Ungkap Isi Rapat Kabinet Jokowi, Bahas Makan Siang Gratis Rp15.000 per Anak?

Terkait lonjakan harga beras, Jokowi meminta Bulog untuk mempercepat penyaluran beras beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Pangan (SPHP).

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan

Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan

Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bantah Anies soal Kebebasan Berbicara Menurun: Presiden Dimaki & Direndahkan, Enggak Ada Masalah

Jokowi Bantah Anies soal Kebebasan Berbicara Menurun: Presiden Dimaki & Direndahkan, Enggak Ada Masalah

Jokowi mengatakan saat ini masyarakat bebas menyampaikan pendapatnya di ruang publik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat

Jokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat

Bahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.

Baca Selengkapnya