Ayah minta pengeroyok Rangga dihukum seberat-beratnya
Merdeka.com - Rangga Cipta Nugraha (22) menjadi satu dari tiga korban tewas akibat diamuk The Jakmania usai laga Persija kontra Persib, di Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Pihak keluarga Rangga meminta Polisi mengusut tuntas kasus ini.
"Saya hanya ingin polisi mengusut tuntas kasus ini, kalau ketahuan bisa dihukum seberat-beratnya, karena telah menghilangkan nyawa orang," kata Ayah Rangga, Aad K, di Bandung, Rabu (30/5).
Aad yang merupakan anggota TNI mengungkapkan rasa kekecewaan yang sangat besar. Karena ulah suporter, nyawa anaknya dijadikan taruhan.
"Aksi main hakim sendiri tidak bisa dibenarkan. Maka itu, polisi menangani kasus ini harus mengungkap dan menangkap para pengeroyok," terangnya.
Diakui Aad, Rangga sejak kecil menyukai sepakbola dan pecinta Persib. Pada akhirnya Rangga sempat menjadi bagian dari keanggotaan Viking Persib Fans Club.
Namun karena kesibukan, Rangga mulai meninggalkan keanggotaan Viking, karena harus bekerja di Jakarta. Nahas Rangga yang sudah lama tak menyaksikan Persib di Stadion justru meregang nyawa.
"Saya minta cepat selesaikan agar tidak ada korban lainnya," jawabnya.
Sebelumnya, tiga orang menjadi korban pengeroyokan usai laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) antara Persija menghadapi Persib.
Satu korban bernama Lazuardi warga Menteng Jakarta Pusat. Lazuardi adalah suporter Persija. Sementara Rangga adalah warga Bandung yang merupakan pendukung Persib.
Lainnya yang tewas diketahui adalah Dani warga Bekasi yang juga pendukung Persib.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaSang putra melesat berbintang empat, ayahnya justru hanya berpangkat rendah.
Baca SelengkapnyaSukses ditatap bangga jadi abdi negara, kini dia hanya mampu tersenyum haru di atas sang pusara ayah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ayahnya membagikan potret sang ibu walau mereka sudah lama bercerai. Di balik semua itu ada cerita menyedihkan.
Baca SelengkapnyaBocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaKebahagiaan seorang ayah TNI bangga melihat putranya juga berhasil jadi tentara. Saat dilantik ternyata pangkat sang buah hati lebih tinggi dari ayahnya.
Baca SelengkapnyaSaat mengetahui pilihan sang putra, sosok sang ayah disebut sempat merasa kaget.
Baca SelengkapnyaPada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi berpangkat Kombes menceritakan bahwa sang ayah hanya seorang Tamtama TNI, kini dirinya selangkah lagi bisa jadi Jenderal Polisi.
Baca Selengkapnya