Asyik Nongkrong dengan Adik, Ketut Siring Tewas Ditikam Kakak Kandung Pakai Keris
Merdeka.com - I Putu Sara Manuaba (74) dengan gelap mata menusuk adik kandungnya bernama I Ketut Siring (70) dengan sebilah keris hingga tewas. Peristiwa itu terjadi di Banjar Dinas Asak Kangis, Desa Pertima, Kabupaten Karangasem, Bali, Jumat (24/7) kemarin.
"Akibat kejadian itu mengakibatkan meninggalnya dunia (korban). Saat ini sudah berada di kamar mayat RSUD Kabupaten Karangasem," kata Kapolsek Karangasem Kompol Ketut Suartika, Sabtu (25/7).
Peristiwa itu bermula saat korban dan saudara kandungnya juga bernama I Gede Menuh (57) sedang duduk ngobrol di teras rumah atau Tempat Kejadian Perkara (TKP).
I Gede Menuh saat itu sedang asyik bermain handphone. Tanpa diduga datang pelaku yang merupakan kakak pertamanya langsung memukul I Gede Menuh dengan sebatang kayu.
Namun, I Gede Menuh diselamatkan dengan dilarikan keluar TKP oleh istrinya. Tetapi, korban I Ketut Siring dan pelaku masih di TKP dan terjadi perkelahian hingga terjadi penusukan dengan menggunakan sebilah keris kecil yang dibawa sejak dari TKP.
Selanjutnya, setelah melakukan penusukan pelaku berlari menuju ke rumah adik kandung lainnya bernama I Made Mertika. Sementara, untuk korban I Gede Menuh mengalami luka lecet di kepala. Namun, untuk korban I Ketut Siring mengalami luka tusuk ada tiga di bagian dada atas, di atas puting susu kanan, telapak tangan kiri luka karena perlawanan.
"Rahang atas bawah patah, luka lecet pada dada kiri, luka lecet pada dada tengah, luka gores pada bibir atas, luka lecet pada pelipis kanan," ujar Suartika.
Pelaku Dendam Kerap Diolok-olok
Kapolsek Karangasem Kompol Ketut Suartika mengungkapkan, bahwa motif pelaku I Putu Sara Manuaba yang tega menusuk adik kandungnya sendiri bernama I Ketut Siring (70) dengan sebilah keris hingga tewas karena soal dendam lama.
Kompol Suartika mengatakan, bahwa pelaku dendam kepada korban karena sering mengolok-olok pelaku. Namun, pihaknya belum bisa menjelaskan mengolok-olok seperti apa. Namun, dendam tersebut sudah disimpan pelaku sejak lama.
"Ceritanya kejadiannya (mengolok-olok) sudah bertahu-tahun. Karena, pelaku merasa diolok-olok oleh adiknya, akhirnya menjadi emosi dan timbul dendam," kata Suartika saat dihubungi, Sabtu (25/7).
Ia juga menerangkan, bahwa sebelum peristiwa penusukan tersebut pelaku dan korban juga sudah sering cekcok. Selain itu, pelaku dan korban tinggal dalam satu rumah.
"Masalah sudah lama dan sering ada masalah dan cekcok. Mereka satu rumah antara korban yang meninggal dan menusuk," imbuhnya.
Ia juga menyampaikan, bahwa korban setelah ditusuk meninggal saat diperjalanan menuju rumah sakit umum. "Pelaku ditangkap hari itu juga. Korban meninggal di perjalanan menuju rumah sakit umum," ujar Kompol Suartika.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaKorban sempat cekcok dengan istrinya hingga sang istri meninggalkannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku dan korban sempat cekcok dan melangsungkan penganiayaan hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca Selengkapnya