Asosiasi Jasa Pengamanan Khawatir Satpam Asing Mulai Banjiri Indonesia
Merdeka.com - Ketua Umum BPP Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (Abujapi), Budi Rianto mengatakan, perusahaan asing yang mengelola satpam sudah berdiri di Indonesia, di antaranya dari Vietnam dan Thailand. Hal itu dikarenakan belum adanya undang-undang yang mengatur terkait profesi satuan pengamanan (Satpam).
Menurutnya, perusahaan itu mengelola keamanan di berbagai sektor. Mulai dari menjaga lingkungan, perusahaan hingga perumahan. Satpam 'impor' mudah masuk pasar Indonesia karena dibekali berbagai hal untuk menunjang kinerja, salah satunya pembelajaran bahasa.
"Kami, Abujapi yang mengelola Satuan Pengamanan (Satpam), menggelar Konferensi Industri Jasa Pengamanan Nasional (Kipnas), sebagai langkah antisipasi yang mencoba merebut kepercayaan perusahaan dan perumahan di Indonesia," kata Budi Rianto saat menggelar Konfrensi Pers KIPNAS tahun 2018, di Hotel El Royale Kota Bandung, Selasa (11/12).
Untuk itu, kata Budi, hal ini perlu diantisipasi agar perusahaan dalam negeri di bidang serupa tidak kalah saing. Salah satunya dengan meningkatkan sinergi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Satpam dari negara-negara, seperti Thailand atau Vietnam datang ke Indonesia, ini yang harus kita antisipasi," lanjutnya.
Dalam konferensi itu, pihaknya akan membuat rekomendasi dan mendorong pemerintah untuk dibuatnya undang-undang profesi satpam. Untuk meningkatkan kualitas SDM, ia mengusulkan beberapa tahapan dan klasifikasi seorang satpam, dari mulai Gada Pratama, Gada Madya, dan juga Gada Utama.
Para satpam asal Indonesia ini nantinya mempunyai sertifikasi profesi yang diklaim bisa meningkatkan profesionalisme sekaligus peningkatan ekonomi.
Dengan sertifikasi profesi ini, para satpam lokal di Indonesia mampu bersaing di tingkat regional dan juga ditingkat global. "Kita nanti akan bersaing baik itu satpam nya baik itu para pengelolaannya," pungkasnya.
Dari catatannya, saat ini ada lebih dari dua juta anggota Satpam di Indonesia. Dengan bisnis turn over lebih dari Rp 60 triliun per tahun, setengah dari jumlah satpam itu dikelola oleh Abujapi dengan 25 badan pengurus daerah (BPD). Anggota yang ada di bawahnya sebanyak 1.780 perusahaan tersebar di Indonesia.
Kipnas sendiri dihadiri oleh 1.000 Direktur/CEO BUJP, stakeholder pemerintah, swasta, akademisi dan perusahaan industri di Indonesia. Acara ini dihelat selama tiga hari dimulai pada Selasa (11/12).
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Awalnya Kerja jadi Satpam, Tak Disangka Nasib Pria ini Berubah Profesi Baru Disorot
Awalnya, ia menjalani profesi sebagai seorang satpam. Berkat kesungguhannya meraih cita-cita, pria itu berhasil mengubah nasibnya.
Baca SelengkapnyaPemudik Balik ke Jakarta, Surabaya dan Bandung Masih Padati Enam Stasiun Daop 4, Tertinggi Stasiun Tawang
Jumlah penumpang di Stasiun Tawang rata-rata 8.139 penumpang per hari.
Baca SelengkapnyaBulog Tegaskan Bantuan Pangan Bebas dari Kepentingan Apapun
Bayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apapun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaStasiun Tawang Banjir, Empat Kereta Api Dialihkan ke Stasiun Poncol
Stasiun Tawang Banjir, Empat Kereta Api Dialihkan ke Stasiun Poncol
Baca SelengkapnyaIndonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaWaspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok
Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca SelengkapnyaSosok Pemuda di Kalideres Tersangka Penjual Sertifikat Habib Palsu Dikenal Tertutup
Tersangka dikenal tetangga sebagai mahasiswa di salah satu kampus Jakarta.
Baca SelengkapnyaHanya Butuh 2-3 Jam per Hari, Pemuda Sidoarjo Raup Omzet Ratusan Juta per Bulan dari Bisnis Sampingan
Ia memulai bisnisnya saat pandemi ketika pekerjaan utamanya terdampak.
Baca Selengkapnya