Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Asesmen Nasional Ditunda karena Tren Kasus Positif Covid-19 Tak Menunjukkan Penurunan

Asesmen Nasional Ditunda karena Tren Kasus Positif Covid-19 Tak Menunjukkan Penurunan Mendikbud Nadiem Makarim rapat di DPR. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan menunda pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) 2021 yang sedianya dihelat pada pertengahan tahun ini. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengungkap, alasan penundaan tersebut.

Dia mengatakan, Asesmen Nasional ditunda lantaran tren jumlah kasus positif Covid-19 tak menunjukkan penurunan. Kendati ditunda, bukan berarti pelaksanaan AN tak dilaksanakan pada tahun ini. Nadiem menyebut pihaknya menggeser pelaksanaan AN ke bulan September-Oktober 2021.

Terdapat pertimbangan tersendiri bagi Mantan Bos Gojek Indonesia itu untuk memilih menunda pelaksanaan AN ketimbang meniadakannya di tahun 2021 ini. Nadiem berujar jika 2021 AN ditiadakan layaknya Ujian Nasional (UN) pada 2020, maka pihaknya akan kesulitan untuk mengevaluasi kondisi sekolah-sekolah di Tanah Air.

"Kalau 2021 pun kalau misalnya tidak dilaksanakan, kita tidak akan punya daya point base lain. Artinya kita tidak akan bisa mengetahui mana sekolah-sekolah atau daerah-daerah yang paling tertinggal," ujar Nadiem Makarin dalam rapat bersama Komisi X DPR RI, Jakarta, Rabu (20/1).

Jika seperti ini, menurut Nadiem pihaknya bakal kelimpungan untuk membuat rencana penganggaran untuk bantuan bagi sekolah yang membutuhkan.

"Kalau kita tidak bisa mengetahui mana sekolah-sekolah yang paling tertinggal, kita tidak bisa membuat strategi penganggaran, strategi bantuan untuk sekolah-sekolah yang paling membutuhkan bantuan kita," katanya.

"Inilah alasan terpenting harus ada baseline terhadap Asesmen Nasional di tahun 2021," imbuhnya.

Menurut Nadiem, hasil AN 2021 bakal digunakan sebagai patron untuk melihat kualitas pendidikan di Indonesia pada tahun selanjutnya.

"Dan kita bisa melihat perbandingannya dengan nanti 2022, apakah ada peningkatan, apakah stagnan," ucap dia.

Tak Punya Data

Nadiem menjelaskan, saat ini pihaknya tak memiliki data pemetaan kualitas pendidikan di Indonesia. Hal ini disebabkan pada 2020 lalu pihaknya memutuskan untuk meniadakan UN gara-gara pandemi Covid-19, sehingga data pemetaan terbaru tidak ada.

"Tapi paling tidak concern utama Kemendikbud dan Komisi X adalah untuk mengetahui, karena pada saat ini kita tidak punya datanya. Mengetahui mana sekolah-sekolah, mana daerah-daerah yang paling butuh bantuan dari Pemda dan dari pemerintah pusat, (baik) dari sisi anggaran, dari sisi kebutuhan pelatihan, dari sisi berbagai macam dukungan yang dibutuhkan bagi yang mungkin paling tertinggal dan kita akan mengetahui itu dengan adanya Asesmen Nasional," pungkas Nadiem.

Tunda AN

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim memutuskan untuk menunda pelaksanaan Asesmen Nasional 2021. Keputusan ini diambil lantaran terjadinya tren peningkatan kasus Covid-19 di tengah masyarakat.

Nadiem berujar pelaksanaan Asesmen Nasional yang sedianya dilangsungkan pada pertengahan tahun bakal bergeser ke bulan September.

"Karena situasi pandemi yang relatif meningkat, kami sudah memutuskan, Kemendikbud sudah memutuskan untuk menunda pelaksanaan Asesmen Nasional dengan target jadwal baru, yaitu September dan Oktober 2021," kata Nadiem dalam rapat bersama Komisi X DPR RI melalui daring, Rabu (20/1).

Menurut Nadiem, penundaan ini guna memastikan kesiapan pihaknya untuk menerapkan protokol kesehatan dalam perhelatan dalam dunia pendidikan untuk menggantikan sistem Ujian Nasional (UN) itu. Sehingga dapat menjamin keamanan pelaksanaan AN itu sendiri.

"Untuk memastikan bahwa persiapan kita, baik dari protokol kesehatan, persiapan logistik dan infrastruktur lebih optimal lagu untuk memastikan bahwa protokol kesehatan itu terjaga dan keamanan siswa terjadi," ucapnya.

Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Baca Selengkapnya
Istana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024
Istana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024

Istana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
Pemindahan ASN ke IKN Diundur, Ini Alasan MenPANRB
Pemindahan ASN ke IKN Diundur, Ini Alasan MenPANRB

Pemindahan ASN ke IKN Diundur, Ini Alasan MenPANRB

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.

Baca Selengkapnya
Tren Kedatangan Turis Asing di Akhir 2023 Meningkat Pesat
Tren Kedatangan Turis Asing di Akhir 2023 Meningkat Pesat

Tren wisatawan mancanegara mulai kembali seperti pra pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya