Api suci Waisak disemayamkan di Candi Mendut
Merdeka.com - Setelah diambil dari sumber api abadi di Mrapen, Purwodadi, Jateng, api dharma suci Waisak 2556BE/2012 malam ini disemayamkan di pusara Candi Mendut, Magelang, Jateng bersama air suci.
Dari pantauan merdeka.com Sabtu (5/5) api suci datang sekitar pukul 16.00 WIB dibawa oleh puluhan bhiku dari beberapa sangha dipimpin langsung oleh Ketua DPD Walubi Jateng David Hermanjaya. Api kemudian diserahkan kepada Ketua DPP Walubi Indonesia Hartati Mudaya.
Kemudian diberikan kepada Ketua Vidya Kasaba Walubi Bhiksu Tadista Stavira Mahasitavira dan Ketua Dewan Sangha Teravada Indonesia Wong Sin diletakan ke altar diatasnya berdiri patung Sang Budha dalam posisi sikap anjali.
Namun, saat beberapa obor telah diletakan, penyulutan api lainya yang ada di sekitar altar, tepatnya disebelah altar dibatalkan. Peralatan sumber api gas yang berbentuk kerangka kotak dari besi dan dibawahnya tersambung ke gas LPG diduga bocor.
"Jangan-jangan lebih baik tidak usah disulut daripada nanti berisiko terjadi apa-apa," ungkap Hartati Murdaya kepada panitia disekitar altar di Candi Mendut.
Namun, hal ini tidak mengurangi makna dan berlangsunya prosesi acara penyemayaman api. Hujanpun semakin deras ketika perwakilan beberapa sangha melakukan upacara pembacaan parita dipimpin Bante Wong Sin Sangha Teravada sebelum ritual pradaksina tanda penyemayaman api dilakukan. Namun, hujan turun semakin deras dan akhirnya, sambil menunggu hujan reda ribuan umat melakukan perenungan.
"Semoga mereka yang datang di sini diberikan nikmat tak terbatas. Mahluk di dunia terdiri dari lima, satu atau empat bagian. Kepada mereka yang tidak mengetahui diberi perlindungan petunjuk para dewa. Semoga dapat jalan kedamaian. Cita-cita luhur mereka tercapai," ucap Bante Wong Sin.
Sekitar pukul 18.30 WIB hujan pun reda dan ritual mengitari candi atau pradaksina sambil membawa tiga buah obor api dilakukan. Lalu, satu persatu belasan bhiku menyemayamkan api dipimpin Hartati Murdaya ke dalam candi Mendut.
Biksu Sapta Wirya Majelis Mahayana Tanah Suci Indonesia usai penyemayaman api menyatakan pradaksina penghormatan terhadap arca peninggalan dan Sang Budha. Makna dari api sendiri merupakan semangat dan keiginan untuk menjalani hidup dan beribadah kepada Yang Maha Kuasa.
"Tanpa api tidak ada semangat yang membuat manusia terus berjuang menjalani hidup. Api dharma adalah kekuatan untuk berbakti, berdoa dan berwelas asih kepada seluruh umat sang Budha," pungkas Sapta Wirya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Spesies kodok baru ini hidup di kanopi pohon yang sangat tinggi dan hanya ditemukan di Papua Barat.
Baca SelengkapnyaBani Maulana Mulia, sang CEO PT. Samudera Indonesia, memegang tongkat estafet dari sang kakek, Soedarpo Sastrosatomo
Baca SelengkapnyaSosok pria ini memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia di ranah diplomasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nasi uduk khas Betawi jadi menu yang wajib untuk dicicipi saat singgah ke Jakarta
Baca SelengkapnyaSekjen Kemenkumham Komjen Pol. Andap Budhi Revianto menerima Gelar Honoris Caus dari Universitas Negeri Surabaya
Baca SelengkapnyaSurvei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus 2023 jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,86 juta
Baca SelengkapnyaSelain vonis penjara, Saiful juga dijatuhi denda sebesar Rp500 juta.
Baca SelengkapnyaRumah itu disita setelah Guruh setelah kalah sengketa di pengadilan.
Baca SelengkapnyaBeda dengan Indonesia, pertokoan tutup dan pusat kota sepi saat liburan nasional.
Baca Selengkapnya