Aparat di Aceh gerebek pabrik miras oplosan untuk Tahun Baru
Merdeka.com - Sebuah pabrik pembuatan Minuman Keras (Miras) oplosan digerebek petugas Satpol PP-WH yang dibantu polisi, TNI, Sabtu (21/12) malam di Desa Pasar Aceh, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh. Miras diamankan, dan pemilik pabrik juga ditangkap.
Dalam kesempatan itu, petugas berhasil menyita sejumlah Barang Bukti (BB) berupa miras oplosan yang sudah selesai diracik dan juga sejumlah bahan baku. Ikut juga diamankan seorang pemilik pabrik miras oplosan itu berinisial YU (50).
Penangkapan tersangka pembuat miras oplosan beserta BB dibenarkan oleh Kasatpol PP-WH Kabupaten Aceh, HT Samsul Alam. Penangkapan ini bermula dari laporan masyarakat bahwa ada pabrik miras oplosan beroperasi di Aceh Barat.
"Mendapat laporan dari masyarakat, maka kami langsung bertindak dan kami berhasil meringkus tersangka bersama BB," kata Samsul Alam, Minggu (22/12) saat dihubungi merdeka.com.
Dia menjelaskan, Miras tersebut diproduksi dalam rangka untuk persiapan perayaan Tahun Baru 2014. Sedangkan harga jual, pemilik miras oplosan itu membanderol antara Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu per botolnya.
Pelaku sempat berkilah yang diproduksi bukan miras, tetapi obat kuat yang akan dijual kepada ibu-ibu baru melahirkan. Dengan minum obat ini, ibu melahirkan itu akan lebih kuat dan badannya lebih hangat.
"Itu obat kata pelaku, dijual khusus untuk orang China, lantas kita tidak percaya begitu saja," tegasnya.
Oleh karena itu, untuk proses penyelidikan lebih lanjut, pelaku berinisial YU saat ini sudah ditahan di kantor Satpol PP-WH Aceh Barat bersama BB. "Kita tahan dulu untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ungkapnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potensi kerugian negara akibat pabrik ini mencapai setengah miliar rupiah
Baca SelengkapnyaKejari Aceh Barat mengeksekusi hukuman cambuk sebanyak 154 kali terhadap RD (26), warga Labuhan Haji, Aceh Barat Daya yang terbukti memerkosa penumpang angkot,
Baca SelengkapnyaBuah yang dihasilkan dari pohon sagu tersebut kerap dijadikan rujak, asinan, hingga manisan oleh masyarakat Aceh sejak zaman dulu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dede menilai kepastian regulasi yang mendukung anggaran PON 2024 diperlukan karena menyangkut persiapan dan teknis penyelenggaraan.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Pidie, Fajarullah (25) tewas dengan tubuh penuh luka tusuk , Senin (29/1) dini hari. Pelakunya masih diburu polisi.
Baca SelengkapnyaJasa Marga Juga memprediksi puncak arus mudik lebaran 2024 akan jatuh pada 6 April 2024.
Baca SelengkapnyaMendag Zulhas menyampaikan, pihaknya akan berkirim surat terhadap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk mengevaluasi aturan tersebut.
Baca SelengkapnyaPeluang bisnis menanam pohon aren di perkebunan milik pribadi bisa meraup omzet hingga miliaran.
Baca Selengkapnya"Mudah-mudahan di bulan April harga (beras) sudah mulai terkendali dan berjalan normal," kata Maino
Baca Selengkapnya