Antisipasi lahar hujan Gunung Kelud, warga diminta waspada
Merdeka.com - Memasuki musim penghujan ini, Pemkab Kediri, Jawa Timur, mulai mewaspadai ancaman lahar hujan Gunung Kelud yang masih mengancam warga.
Sesuai data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih ada sekitar 40 juta meter kubik material di atas puncak Gunung Kelud yang bisa turun melalui kantong-kantong lahar.
Kabag Humas Pemkab Kediri M. Haris Setiawan, menjelaskan ada beberapa langkah sudah dilakukan untuk meminimalisir bencana. Salah satunya dengan terus menjalin komunikasi dari berbagai lini maupun tanggap darurat jika lahar hujan mengancam rumah-rumah penduduk.
"Kami juga terus melakukan rehabilitasi kantong-kantong lahar Gunung Kelud untuk menampung material jika turun," ujarnya.
Ditambahkan Haris, pihaknya juga telah menempatkan beberapa petugas di lokasi-lokasi rawan yang akan dilalui oleh lahar hujan. Bahkan, tim antisipasi lahar hujan telah terbentuk dan selalu siap melakukan pengawasan dan pemantauan.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaKedua korban ditemukan tertimpa material lumpur di aliran sungai Kalimujur Desa Kloposawit.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras
Baca SelengkapnyaPada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca SelengkapnyaWarga yang menjadi korban tersebut adalah Suparman, warga Kesamben, Blitar, Jawa Timur
Baca SelengkapnyaMajor Wiliam Walker sebelumnya dinyatakan hilang di hutan Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (22/4).
Baca SelengkapnyaBukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca SelengkapnyaDirinya lantas diajak berdiskusi berbagai hal, terutama soal kondisi dan perkembangan dari tempat tersebut.
Baca Selengkapnya