Anies Minta Pemerintah Pusat Segera Lunasi Tagihan BPJS dari RS Swasta Tangani Corona
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meminta pemerintah tidak telat membayar tagihan BPJS ke rumah sakit swasta yang mau menangani pasien Covid-19. Hal itu disampaikan Anies kepada Wakil Presiden, Ma'ruf Amin saat telekonferensi membahas penanganan penanggulangan sebaran virus Corona.
"Dalam rapat dengan BPJS tunggakan yang sudah jatuh tempo supaya dibayarkan. Mudah-mudahan usulan tadi bisa segera diselesaikan," ucap Anies, Kamis (2/4).
Anies bercerita, tidak sedikit rumah sakit swasta berkomitmen dan siap berkontribusi membantu pasien Covid-19. Hanya saja, kata Anies, kalimat yang selalu disampaikan pihak rumah sakit adalah komitmen pemerintah membayar tagihan BPJS.
Menanggapi permintaan Anies, Wapres Ma'ruf berjanji pemerintah serius membayar seluruh tagihan pada rumah sakit swasta yang menangani pasien corona.
"Ya Insya Allah mudah-mudahan bisa diselesaikan," kata Ma'ruf.
"Iya Pak, hampir semua yang ketemu saya 'kita siap tangani tapi jangan telat (klaim BPJS) karena ini kan untuk cashflow mereka juga pak," ujar Anies.
Alokasi Rp 3 Triliun untuk Covid-19
Dalam kesempatan yang sama, Anies mengatakan pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp3 triliun untuk penanganan virus corona atau Covid-19. Pengalokasian itu diperkirakan sampai bulan Mei mendatang,
"Yang sudah dialokasikan Pak, sampai dengan bulan Mei itu sebesar Rp3,032 triliun," kata Anies pada Ma'ruf.
Awalnya, kata Anies, pihaknya mengalokasikan dana sebesar Rp1 triliun kemudian anggaran tambahan sebesar Rp2 triliun. Dia menyebut alokasi anggaran itu berdasarkan imbauan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
"Bila panjang sampai Mei akan ditambah tapi secara regulasi kami terimakasih ke Mendagri. Karena beliau cepat keluarkan edaran yang memberikan kelonggaran bagi Pemda," ucapnya.
Sementara itu, dia mengaku pihaknya saat ini masih melakukan identifikasi kepada kelompok rentan miskin di Jakarta. Sebab berdasarkan data untuk masyarakat miskin mencapai 1,1 juta keluarga.
Kelompok rentan miskin yang dimaksud Anies yakni mereka yang biasa mendapatkan penghasilan harian, seperti pedagang hingga driver ojek online.
"Mereka selama ini ada pendapatan tapi ketika ekonomi kontraksi seperti saat ini langsung kehilangan pendapatan. Ini sedang dikumpulkan datanya untuk dapat bantuan pemerintah," jelasnya.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Serukan Perubahan di Desa Termiskin Jateng, PDIP Pasang Badan Bela Ganjar
Menurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAnies Ingatkan Pendukung Tak Alihkan Dukungan karena Bansos: Itu Uang Rakyat, Bukan Program Pribadi
Anies Baswedan, mengingatkan para pendukungnya agar tak mengalihkan dukungan hanya karena ditawari uang, sembako, hingga bantuan sosial (bansos).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?
Arief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.
Baca SelengkapnyaAnies Mendapat Surat Suara Rusak saat Nyoblos di TPS 60 Lebak Bulus
Sebelum masuk bilik pencoblosan, Anies memeriksa lembar suara. Dia terlihat membuka dan membolak-balikkan lembar suara itu.
Baca SelengkapnyaAnies ke Pendukungnya saat Hari Pencoblosan 14 Februari: Harus Hati-Hati, Jaga Suara Kita
Anies mengimbau pendukung berhati-hati. TPS harus betul-betul diawasi dengan benar.
Baca SelengkapnyaPolisi: Santri asal Tebo Dianiaya Karena Menagih Utang Rp10 Ribu
Andri menjelaskan saat ini kedua pelaku ditahan di Polres Tebo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTanggapi Kubu Ganjar, Istana: Penyaluran Bansos Tak Ada Hubungan dengan Proses Pemilu
Saat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.
Baca Selengkapnya