Merdeka.com - Gara-gara tega menganiaya istrinya sendiri hingga babak belur, Gono (54) warga Lakarsantri, Surabaya, Jawa Timur, terpaksa harus berurusan dengan polisi, Rabu (13/6). Bapak empat anak itu ditangkap anggota Reskrim Polsek Lakarsantri di rumahnya.

Kapolsek Lakarsantri, Kompol Kuncoro mengatakan, Gono ditangkap setelah dilaporkan Rokayah (47), istrinya sendiri.

"Korban mengalami luka robek di bagian kepala dan harus dijahit empat jahitan oleh dokter," terang Kuncoro.

Ceritanya, lanjut dia, Gono yang bekerja sebagai kuli bangunan, cemburu melihat istrinya berbicara mesra dengan teman sesama kuli bangunan.

"Korban memang bekerja sebagai tenaga serabutan di proyek tempat tersangka bekerja. Karena cemburu, sepulang kerja keduanya cek-cok. Hingga tersangka marah dan memukul kepala istrinya menggunakan tangkai sapu ijuk," ujar dia.

Tidak itu, mata kanan Rokayah juga tak luput dari sasaran bogem mentah Gono. "Tidak terima dengan perlakuan suaminya, korban melapor ke polisi. Petugas segera mengamankan Gono, dan mencoba bernegosiasi agar kasus ini bisa diselesaikan dengan kekeluargaan," sambung Kuncoro.

Namun, jalan damai tidak tercapai. Sebab, korban tetap bersikeras kalau kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) tersebut harus diselesaikan secara hukum.

"Bagai manapun juga kasus KDRT adalah kasus yang pelik, karena tersangka dan korban, terikat perkawinan," jelas Kuncoro.

Bahkan, korban sendiri akan menggugat cerai suaminya setelah suaminya ditahan. "Saya sudah tidak kuat hidup dengan dia (Gono), karena Gono orangnya suka main tangan," kata Kuncoro menirukan ucapan Rokayah.

Selanjutnya, Gono terancam hukuman maksimal tujuh tahun penjara sesuai dengan hukum yang berlaku. "Korban sudah divisum petugas, dan hasil visum digunakan sebagai barang bukti."

Sementara itu, di depan petugas, Gono mengaku cemburu melihat istrinya berbicara mesra dengan temannya seprofesinya. " Ketika saya tegur dia malah marah. Karena emosi saya langsung ngambil sapu dan memukulnya," kata Gono.