Merdeka.com - Angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi sepanjang 2014 di Kota Solo, Jawa Tengah, cukup tinggi. Tercatat sebanyak 423 kecelakaan terjadi sejak Januari hingga Oktober. Dari jumlah tersebut 60 korban diantaranya meninggal dunia. Sementara kalangan pelajar masih mendominasi sebagai korban.

Kepala Satuan Polisi Lalu Lintas (Kasatlantas) Polresta Solo, AKP Jamal Alam, mengatakan jumlah tersebut kemungkinan terus bertambah seiring datangnya hari besar seperti Natal dan tahun baru.

"Jumlah kecelakaan lalu lintas ini tergolong besar. Jika di rata-rata dalam lima hari ada 1 korban jiwa yang tewas di jalan," ujar Jamal, Jumat (28/11).

Menurut Jamal, dari banyaknya kasus kecelakaan yang terjadi pada tahun ini, didominasi kalangan pelajar yang memiliki usia produktif. Yakni antara 16-21 tahun. Mereka, kata Jamal, kebanyakan belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

Untuk mengurangi angka kecelakaan tersebut, pihaknya akan mengintensifkan razia kendaraan bermotor.

"Razia ini sangat penting untuk menekan jumlah kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi saat ini. Apalagi menjelang Natal dan tahun baru mendatang, potensi pelanggaran lalu lintas itu sangatlah besar," katanya.

Dengan razia itu, ia berharap kasus kecelakaan bisa diminimalisasi dan masyarakat bisa menjaga ketertiban dan keselamatan lalu lintas di jalan raya. Kecelakaan yang terjadi, kata dia, rata-rata dipicu oleh adanya pelanggaran ketertiban lalu lintas. Sehingga pihaknya akan berupaya meminimalisir pelanggaran itu.

Kapolresta Solo Kombespol Iriansyah, berharap operasi yang bertajuk Zebra Candi itu bisa menyasar ke seluruh lapisan masyarakat.

"Kepolisian tidak akan tebang pilih dalam melakukan razia di jalan raya. Kami sudah bekerja sama kepada Satuan Polisi Militer (Satpom) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara dan Detasemen Polisi Militer (Denpom) TNI AD. Jika ada pihak militer melakukan pelanggaran ketertiban lalu lintas," ujarnya.