Anggota DPR kritik Bareskrim batal umumkan tersangka capim KPK
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR Arsul Sani menilai Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) tidak konsisten untuk mengumumkan siapa calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terlibat korupsi.
"Kesannya ingin mengulur-ulur waktu saja. Seharusnya Bareskim membuka identitas capim yang terlibat kemarin. Tidak perlu melempar isu ke publik," kata Arsul di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (1/8).
Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengatakan bahwa Bareskrim tak menepati janji untuk membuka identitas capim KPK seakan ada sesuatu yang bermasalah dalam lembaga penegak hukum tersebut.
"Nah, letak permasalahannya soal konsistensi sikap Polri dalam komunikasi publik yang dibuatnya. Ketika sudah menjadi konsumsi publik maka seyogianya disampaikan saja kepada publik karena mereka berhak tahu siapa yang terlibat," ujarnya.
Atas hal itu, ia tidak mau berspekulasi adanya kepentingan dibalik penetapan capim KPK sebagai tersangka. Mengingat, Bareskrim menetapkan status tersangka saat panitia seleksi (pansel) KPK hendak menyampaikan 8 nama capim ke presiden Joko Widodo.
"Tidak berprasangka ada tidaknya permainan apapun, cuma kalau Polri tidak memberikan penjelasan lebih lanjut, maka menimbulkan spekulasi macam-macam," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Bareskrim Komjen Budi Waseso berjanji akan mengumumkan capim KPK yang terlibat kejahatan keuangan pada Senin (31/8). Namun, menunggu waktu yang dijanjikan, Budi Waseso batal mempublikasikannya karena dianggap tidak perlu.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arsul tidak akan ikut mengambil keputusan atau menangani sengketa Pilpres
Baca SelengkapnyaDKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca SelengkapnyaSosok anggota polisi yang sedang melamun di balik kegagahannya hingga didatangi oleh komandan. Seperti apa reaksinya?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PPP harus percaya dengan diri mereka sendiri melalui data serta bukti-bukti yang akan diajukan ke MK.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaArief menilai, pendekatan kampanye riang gembira lebih efektif daripada kampanye politik identitas.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap Palti dalam kasus dugaan penyebaran informasi hoaks terkait rekaman suara
Baca SelengkapnyaPelanggaran terhadap enam anggota KPU lainnya ini dikarenakan menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMenanggapi akan hal tersebut, Bahlil menanggapinya dengan santai dengan ketidaktahuan dirinya akan dilaporkan ke Komisi Antirasuah.
Baca Selengkapnya