Anggaran olahraga Rp 500 M, jangan harap banyak atlet berprestasi
Merdeka.com - Komandan Satgas Program Indonesia Emas (Prima), Laksamana (purn) Ahmad Sucipto, menyatakan anggaran Kemenpora untuk atlet Indonesia terbilang sangat sedikit dibanding negara lain. Hal ini berdampak bagi prestasi yang diperoleh.
"Indonesia ini baru sekitar Rp 500 miliar anggaran olahraganya. Hal itu masih sedikit sekali dibanding negara-negara lain," kata Ahmad di Jakarta Pusat, Sabtu (27/8).
Dia mencontohkan, untuk membina atlet berprestasi, Thailand mengeluarkan dana sebesar Rp 2 triliun, Malaysia Rp 1,7 triliun dan Singapura Rp 1,8 triliun. Sedangkan Indonesia tak sampai setengah dari biaya yang mereka keluarkan itu.
"Menurut saya untuk Indonesia ini ya diberi Rp 1 triliun lah, itu sudah bagus," paparnya.
Hal senada juga diungkapkan Mantan Redaktur Olahraga Budiarto Shambazy. Menurut Budi, pemerintah harus memberi perhatian lebih untuk dana tersebut.
"Kita butuh perhatian pemerintah artinya anggaran di Kemenpora kurang baik. Separuh kurang lebih yang dikeluarkan Thailand, Singapura, Filipina. Jadi memang tergambar langsung anggaran terlalu kecil, prestasi jangan harap tinggi," ujarnya.
Budi menuturkan, kalau anggaran besar, prestasi diraih bisa diharapkan dan hasil maksimal. Namun jika dana yang dikeluarkan saja sedikit, maka jangan harap prestasi tinggi.
"Liga sudah berjalan 20 tahun lebih dan memang kalau dilihat nilai rupiah saja satu tahun kompetisi liga bisa mendatangkan sponsor. Seperti sepak bola, bisa setengah Triliun, maka PSSI bisa mengelola sendiri, mereka bisa mandiri mengelola olahraga tanpa pemerintah. Mereka tak perlu bantuan, jadi memang ada kemudahan pemerintah deteksi mana cabang olahraga yang perlu bantuan," paparnya.
"Jadi memang ruang cukup besar bagi pemerintah, tapi kenyataan semua daerah provinsi mempunyai masalah dana yang kecil, hal itu dilihat dari Kejuruan Nasional yang hampir tak pernah berlangsung," tambahnya.
Akhirnya saat ini, lanjut Budi, yang kita saksikan hanya ketimpangan yang luar biasa. Selain dana, fasilitas olahraga memadai hanya di Jawa.
"Apakah misal Maluku memadai? Kita lihat misal Jamaica konsentrasi atletik, negara kecil itu bisa menguasai 5-6 medali emas, jadi memang harus diperhatikan," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain tekniknya yang tak mudah, butuh anggaran dana cukup besar untuk bisa melakoni olahraga yang satu ini.
Baca SelengkapnyaTak sekedar hobi, berkuda menjadi salah satu cabang olahraga untuk mendulang prestasi.
Baca SelengkapnyaSepak terjang Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 layak mendapatkan apresiasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terdapat 10 cabang olahraga yang populer dan sering dikompetisikan.
Baca SelengkapnyaSosoknya mencuri perhatian usai membuat lapangan golf mencapai triliunan rupiah di Sentul.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia U-23 melaju ke babak perempat final Piala Asia U-23 2024 merupakan hasil kerja keras dan displin para pemain di skuad Garuda Muda.
Baca SelengkapnyaSalurkan Bantuan Ratusan Juta, Dirut Pupuk Kaltim: Dukungan Masyarakat Penting untuk Aktivitas Bisnis
Baca SelengkapnyaDeretan atlet Indonesia alami sakit. Beberapa vakum hingga meninggal dunia.
Baca Selengkapnya