Anak buah M Taufik ancam adili ketua KPU dengan hukum rimba
Merdeka.com - Sejumlah anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) kemarin malam mendatangi Bareskrim Mabes Polri. Kedatangan mereka untuk melaporkan Ketua DPD Partai Gerindra M Taufik, lantaran dinilai melontarkan ancaman bakal menangkap ketua KPU Husni Kamil Manik.
Saat demo di depan Mahkamah Konstitusi (MK), massa Prabowo - Hatta kembali menyatakan KPU biang kerok permasalah Pilpres 2014, hingga menyebabkan jagoan mereka kalah. Mereka meminta kepolisian untuk menangkap Ketua KPU Husni Kamil Malik dan memenjarakannya.
"Kalau polisi tidak berani kami buat pengadilan rakyat dan kita sidang Husni Kamil Malik," teriak salah satu orator yang mengaku anak buah M Taufik di mobil orasi di depan MK, Jakarta, Senin (11/8).
"Betul...setuju," sambut massa lainnya.
Mereka juga menuding KPU telah menjual diri demi sejumlah uang. Oleh karena itu, mereka berharap MK dapat berbuat adil.
"Tangkap Husni Kamil kita seret dan kita selesaikan dengan hukum rimba," katanya.
"Kita tuntaskan demi Indonesia bangkit dan Indonesia baru," ucapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Penyidik memang membutuhkan keterangan dari pihak keluarga intinya, dalam rangka menelusuri aliran uang dan aset," kata Ali
Baca SelengkapnyaPemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini, kata Idham, KPU belum dapat mengonfirmasi kebenaran surat suara yang sudah tercoblos lebih dulu itu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Suara PDIP pada pemilu ini turun dibanding raihan 2019 yaitu 27.053.961 atau 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah.
Baca Selengkapnyaseluruh mahasiswa yang dinyatakan sebagai penerima manfaat bantuan KJMU dan tengah berjalan
Baca SelengkapnyaSetelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.
Baca SelengkapnyaPelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.
Baca SelengkapnyaBerangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.
Baca SelengkapnyaSejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya
Baca Selengkapnya