Amarah Luhut meledak lihat pejabat Papua tak becus urusi daerah
Merdeka.com - Amarah Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan tak terbendung saat rapat khusus di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) membahas implementasi otonomi khusus Papua, di Komplek Parlemen, Selasa (9/2) kemarin. Menurut Luhut, buruknya pembangunan di Papua dan Papua Barat disebabkan adanya indikasi penyelewengan penggunaan anggaran. Hal tersebut diperburuk dengan kenyataan bahwa kedua gubernurnya tinggal di luar Papua.
"Presiden bilang kita lakukan terbuka. Tapi harus tanggung jawab. 100 persen pimpinan Papua tinggal di luar Papua. Gimana bisa tahu masalah Papua kalau tinggalnya di sana!" maki Luhut saat menghadiri rapat khusus di DPD membahas implementasi otonomi khusus Papua, di Komplek Parlemen, Rabu (9/2).
Kekesalan Luhut itu disampaikan saat menghadiri rapat khusus dengan Gubernur Papua Lukas Enembe, Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso. Menurut Luhut, pemerintah pusat akan menindaklanjuti temuan ini. Bahkan mempidanakan pihak yang terlibat termasuk gubernur sekali pun.
Oleh karena itu, Luhut meminta agar warga Papua tidak selalu menyalahkan pemerintah pusat terkait pembangunan. "Orang Papua harus berkaca biar enggak orang Jawa (pemerintah pusat) aja yang salah. Semua urusan HAM jalan. Kalau ada case yang belum selesai, ya wajarlah," kata dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Papua juga akan menambah personel Brimob di sejumlah daerah guna memperkuat pengamanan, khususnya pada lima daerah yang menjadi fokus utama.
Baca SelengkapnyaUntuk lokasi aksi KKB mayoritas terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, dan Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaDi pedalaman Papua, ada pemandangan alamnya yang menakjubkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat disebut, isi tas sang perwira tersebut sontak membuat komandan kaget
Baca SelengkapnyaHingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak Pemerintah Provinsi Papua, maupun aparat keamanan, atas kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaProses arak-arakan jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe diwarnai kericuhan.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan ingin meninjau langsung kantor-kantor Kementerian ATR/BPN yang ada di daerah.
Baca SelengkapnyaMereka tak menolak pembangunan, namun menyayangkan cara negara memperlakukan tanah leluhurnya
Baca SelengkapnyaKursi Camat Parungpanjang diisi oleh Chairuka Judhyanto yang sebelumnya menjabat Camat Ciomas.
Baca Selengkapnya