Merdeka.com - Aliansi Anak Bangsa (AAB) menyambangi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Sabtu (12/1). Organisasi yang juga merupakan bagian dari Korlabi akan melaporkan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin dan Bupati Mandailing Natal Sumatra Utara, Dahlan Hasan Nasution atas dugaan pelanggaran kampanye.

Namun, pelaporan tersebut harus ditunda lantaran Bawaslu tidak menerima laporan di akhir pekan. Damai memastikan, dia akan kembali ke Bawaslu pada hari Senin (14/1) untuk menyampaikan laporan ini.

"Saya pastikan Insya Allah mudah-mudahan sehat, kami nanti datang hari Senin," ucapnya.

Dia menjelaskan alasan dan dasar pelaporan dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan Menag dan Bupati Mandailing Natal.

"Saya menemukan sebuah foto maka saya lacak di internet, benar bahwa Bupati Mandailing Natal itu datang (ke Istana Negara) dalam rangka mengundang ada acara Tabligh Akbar di Mandailing Natal, nah mereka berpose seperti ini, satu jari," ujar Ketua AAB dan Korlabi, Damai Hari Lubis di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Sabtu (12/1).

Damai menegaskan, pose satu jari tersebut akan dilaporkan ke Bawaslu. Sebab, hal itu dinilainya telah menguntungkan salah satu pasang calon.

Barang bukti yang akan diberikan yaitu berupa foto pose satu jari dari Menag dan Bupati dengan presiden Jokowi dalam kunjungan mereka ke Istana Negara pada Selasa, (18/12/2018).

"(Pasal) 547 bisa dikenakan, karena dia menguntungkan salah satu paslon, paslon itu siapa ya ini, dalam hal ini bapak presiden kita Jokowi sebagai petahana kan mencalonkan diri," tutur Damai.

Reporter: Ratu Annisaa SuryasumiratSumber: Liputan6.com