Alat peringatan dini dipasang di daerah rawan longsor Cilacap
Merdeka.com - Untuk mengantisipasi longsor yang kerap terjadi di wilayah Cilacap Barat, Jawa Tengah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat memasang alat early warning system (EWS) di sejumlah titik. Langkah tersebut dilakukan saat memasuki puncak musim hujan yang dikhawatirkan terjadi bencana longsor di sejumlah titik.
BPBD Cilacap memulai pemasangan EWS di Grumbul Cijeunjing Desa Cibeunying Kecamatan Majenang. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPBD Cilacap bagian Barat, Edi Sapto Priyono mengatakan pemasangan di wilayah tersebut dilakukan karena ada 35 keluarga di wilayah Cijeunjung belum direlokasi.
"Retakan tanah yang ada di sana (Grumbul Cijeunjing), yang sudah setahun kejadiannya, sampai sekarang masih kita pantau perkembangan pergerakan tanahnya. Sampai sekarang, sudah dipasang dua Early Warning System (EWS)," ujarnya, Senin (30/11).
Edi menambahkan, Dusun Cijeunjing berpotensi longsor setelah muncul retakan tanah sepanjang 300 meter dengan lebar antara 10 centimeter hingga 120 centimeter di perbukitan sebelah barat dusun.
"Warga sempat menguruk retakan tanah agar air tidak rembes ke dalam retakan yang bisa memicu bencana tanah longsor. Tiap kali hujan deras, warga setempat mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya.
Dia mengemukakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana memasang lima EWS di titik lain. Wilayah yang akan dipasang EWS meliputi wilayah Panulisan Timur, Matenggeng dan Sumpinghayu Kecamatan Dayeuhluhur.
"Kemudian EWS juga akan dipasang di Desa Pangadegan Kecamatan Majenang dan Majingklak di Kecamatan Wanareja," ucapnya.
"Dengan dipasang alat tersebut, jelas akan membantu kita mengetahui pergerakan dini pergerakan tanah," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sembilan Orang Tertimbun Longsor di Bandung Barat
Bencana longsor ini terjadi pada Minggu (24/3) malam setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Baca SelengkapnyaJasad Ibu dan Anak Ditemukan, Tim SAR Setop Pencarian Korban Tanah Longsor di Tana Toraja
Total 20 orang meninggal dunia dalam bencana tanah longsor yang terjadi di dua kecamatan yakni Makale dan Makale Selatan.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Dugaan Awal Penyebab Longsor di Jalan Tol Bocimi Tadi Malam
Terungkap, Ini Dugaan Awal Penyebab Longsor di Jalan Tol Bocimi Tadi Malam
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dibuka Kembali Usai Longsor, Begini Rekayasa Lalin Tol Bocimi Hari Ini
Setelah musibah longsor beberapa waktu lalu, hari ini Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) kembali difungsikan.
Baca SelengkapnyaDua Warga Meninggal Dunia Akibat Bencana Longsor di Subang
Longsor tersebut terjadi pada Minggu (7/1) sore, setelah kawasan Desa Cipondoh diguyur hujan deras dari siang.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Penyebab Longsor di Tol Bocimi
Budi menuturkan, untuk penggunaan jalur arus mudik saat Lebaran, masyarakat bisa menggunakan jalan arteri yang ada ataupun kereta api.
Baca SelengkapnyaTak Menyangka Doanya Dikabulkan Tuhan, Ibu Pemulung 5 Anak Tinggal di Gubuk Pingir Kali Ini Nangis dan Sujud Syukur saat Dapat Rumah Baru
Keluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.
Baca SelengkapnyaCegah Kemacetan di Jalan Lintas Timur Sumsel, Tol Kapal Betung Difungsionalkan saat Mudik Lebaran
Cegah Kemacetan di Jalan Lintas Timur Sumsel, Tol Kapang Betung Difungsionalkan saat Mudik Lebaran
Baca SelengkapnyaRibuan TPS Garut di Bawah Bayang-Bayang Ancaman Bencana
Untuk ancaman bencana longsor, disebutnya mengancam 22 kecamatan.
Baca Selengkapnya