Akun 'Tuyul' di Surabaya Pakai 8.850 SIM Card, bikin Gojek Merugi Rp400 Juta
Merdeka.com - Polisi membongkar jaringan Gojek 'tuyul' yang beroperasi di wilayah Surabaya. Akibat adanya kecurangan dalam mengoperasikan ojek berbasis aplikasi tersebut, diperkirakan telah menelan kerugian hingga Rp400 juta.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, penyidik membongkar kasus Gojek tuyul dengan modus memanipulasi transaksi aplikasi Gojek. Dengan aplikasi tersebut, tersangka membuat akun-akun bodong, untuk meraih keuntungan.
"Dalam kasus ini satu orang kita tetapkan sebagai tersangka, bernama Jaini," ujarnya, Rabu (26/2).
Dia menambahkan, tersangka memanipulasi transaksi sebagai driver Gojek dan kustomer maupun restoran yang bekerja sama dengan Gojek. Kapolda menjelaskan, dalam kasus ini tersangka menggunakan 8.850 sim card ponsel. Uniknya, ribuan sim card tersebut sudah teregistrasi dengan menggunakan indentitas milik orang lain.
"8.850 sim card tersebut sudah teregistrasi. Ini yang lagi dikembangkan, (sim card) bisa digunakan untuk akun bodong, menyebar hoaks, dan yang lain-lainnya," tegasnya.
Ia mengaku, kejahatan Gojek Tuyul merupakan kejahatan yang terorganisir. Ia memerintahkan pada jajaran Ditreskrimum Polda Jatim untuk mengembangkan pengungkapan kasus tersebut.
"Kejahatan ini melibatkan jaringan, dan ini yang akan kita bongkar. Saya sudah perintahkan pada Pak Dir untuk mengembangkan kasus ini dan ini tersangkanya akan bertambah," jelasnya.
Terpisah, Head Corporate Affairs Gojek Jatim & Bali Nusra, Alfianto Domy Aji mengatakan, pihaknya berterima kasih pada Kepolisian yang telah dapat membongkar kasus ini. Ia mengaku, selama ini driver-driver Gojek ikut terkena dampak akibat ulah tersangka.
Disinggung soal apakah sistem Gojek kebobolan? Ia langsung membantah. Ia mengaku, Gojek telah mendeteksi adanya kasus ini.
"Kami sudah deteksi sebelumnya. Namun yang jelas, kami berterima kasih pada Kepolisian karena sudah berhasil membongkar kasus ini. Sebab, driver kami juga kena dampaknya," tegasnya.
Dalam kasus ini, selain menyita ribuan sim card, polisi juga menyita puluhan HP yang digunakan tersangka.
Sementara itu tersangka Jaini mengaku bisa mendapatkan sim card yang sudah teregistrasi dari seseorang berinisial MF. "Saya membeli (sim card) dari MF," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suyudi mengatakan, kedua tersangka mengakui adanya gudang penyimpanan sabu di Cluster Debang, Taman Sari Kecamatan Medan Selayang Kota Medan, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaKendaraan pribadi cukup banyak memakan biaya baik sebelum maupun saat melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Baca SelengkapnyaCalon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ucok Baba hendak membeli mobil Alphard untuk dibawa pulang kampung ke Sumatra.
Baca SelengkapnyaPuluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah
Baca SelengkapnyaDari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaMemasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKereta api menjadi moda transportasi yang paling diminati masyarakat pada angkutan mudik lebaran tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.
Baca Selengkapnya