Aktivitas Gunung Karangetang meningkat, ratusan warga mengungsi
Merdeka.com - Ratusan warga bermukim di sekitar Gunung Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, mengungsi ke lokasi aman. Sebab aktivitas vulkanik gunung itu dianggap semakin mengkhawatirkan.
"Kami dengar gemuruh luncuran material semakin keras. Kami khawatir itu pertanda material semakin dekat ke pemukiman kami," kata Endang, warga dusun Kora-Kora Kelurahan Bebali, Siau Timur, seperti dilansir Antara, Kamis (7/5).
Endang menceritakan, sekitar seratus lebih warga Dusun Kora-Kora sejak pagi hari sudah mengemasi barang milik mereka. Menjelang siang, aparat kelurahan meminta mereka mengungsi.
"Tadi jam 11 siang kami mengungsi di Kantor Kelurahan Bebali tapi karena tadi sore keluar awan pekat dan besar sekali dari puncak gunung. Kami takut itu awan panas, dan kami bergeser lagi ke Gereja Ulu," ujar Endang.
Sejumlah warga di beberapa kelurahan dan desa di kaki gunung Karangetang menceritakan, mereka melihat jelas gulungan awan pekat dan besar itu dan bergerak ke sisi timur, sekitar pukul 14.30 WIT.
"Kami khawatir itu luncuran awan panas sehingga kami pun ikut mengungsi biarpun belum ada arahan mengungsi dari pemerintah, karena takut awan panas meluncur melalui kali Batuawang," ujar Nevig Tamaka, warga ikut mengungsi ke Kelurahan Bahu, Siau Timur.
Staf Sekretariat DPRD Sitaro, Jellyani Bogar mengatakan, dia bersama rekan kerjanya menyaksikan jelas gulungan awan karena kantor mereka di Bebali persis di kaki Gunung Karangetang.
"Waktu awan pertama kami belum lari karena anggota Dewan sedang rapat. Pimpinan bilang masih aman. Tapi luncuran kedua awan lebih besar, rapat dihentikan, pimpinan dan anggota dewan pulang dan berpesan kami untuk tutup kantor dan pulang," tutur Jellyani.
Anggota DPRD Elians Bawole membenarkan rapat Pansus persiapan paripurna besok ditutup mendadak karena khawatir soal luncuran awan panas itu.
"Agenda pansus terhenti, masih menunggu perkembangan situasi dan belum ada percakapan kelanjutan agenda besok," kata Elians.
Elians mengaku mendapat penjelasan dari otoritas pengamatan Gunung Karangetan menyatakan awan besar itu bukan awan panas. Tetapi hanya awan ikutan semburan abu vulkanik yang menyebar di sejumlah perkampungan sekitar Gunung Karangetang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sitaro, Bob Wuaten membenarkan perkembangan aktivitas Gunung Karangetang itu. Sebagai langkah antisipasi, pihaknya merekomendasikan pengungsian warga Dusun Kora-Kora.
"Sore menjelang petang warga Bebali berinisiatif mengungsi ke Ulu, Bahu, dan Sawang Siau Timur Selatan," kata Bob.
Bob mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan dan selalu berkoordinasi dengan instansi terkait. Pasokan bahan makanan kepada pengungsi juga mulai dilakukan, sambil memastikan jumlah warga yang mengungsi.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aktivitas Erupsi Meningkat, Status Gunung Ili Lewotolok Naik Jadi Level Siaga
Masyarakat diminta diungsikan ke daerah yang lebih aman.
Baca SelengkapnyaPVMBG Temukan Aktivitas Meningkat Gunung Marapi, Warga Diminta Waspada
Hendra mengatakan, tinggi kolom asap letusan maupun hembusan maksimum 700 meter di atas puncak.
Baca Selengkapnya13 Pendaki Gunung Pangrango yang Hilang Ditemukan, Begini Kondisinya
13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
FOTO: Waspada Potensi Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang di DKI Jakarta
Warga pun diimbau untuk berhati-hati saat melakukan aktivitas di luar ruangan.
Baca SelengkapnyaMelihat Aktivitas Pasar di Desa Penghasil Kopi Wonogiri, Dulu Ramai Kini Sepi
Dulu Pasar Dondong merupakan pasar yang ramai, tapi justru sekarang kondisinya berubah
Baca SelengkapnyaHilang Akibat Aktivitas Penambangan, Ini Potret Lawas Bukti Keberadaan Gunung Gamping di Sleman
Material batu dari Gunung Gamping digunakan untuk pembangunan rumah-rumah di Kota Yogyakarta
Baca SelengkapnyaTerkenal Rute Pendakian yang Sulit, Ini Fakta Menarik Gunung Pesagi di Lampung
Gunung Pesagi di Lampung ini terkenal dengan rute pendakian yang sulit namun memiliki pemandangan alam yang begitu indah.
Baca SelengkapnyaIni 10 Gunung di Jateng yang Bakal Diserbu Pendaki pada Malam Tahun Baru 2024
Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Jawa Tengah (Jateng), memperkirakan sekitar 20.000 orang akan mendaki 10 gunung di daerah itu pada malam tahun baru.
Baca SelengkapnyaSederet Kegiatan Warga Jateng Sambut Bulan Ramadan, Berebut Gunungan hingga Nikah Massal
Ada banyak cara yang dilakukan warga Jateng dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan
Baca Selengkapnya