Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Akademisi anggap longsor di Desa Clapar akibat manusia dan alam

Akademisi anggap longsor di Desa Clapar akibat manusia dan alam Longsor di Banjarnegara. ©2016 merdeka.com/chandra iswinarno

Merdeka.com - Terjadinya pergerakan tanah mengakibatkan longsor di Desa Clapar, Kecamatan Madukara, Banjarnegara, Jawa Tengah, sejak Minggu (23/3) pekan lalu menjadi perhatian serius kalangan akademisi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

Geolog Unsoed, Fadlin, melakukan penelitian langsung ke lapangan buat melihat faktor-faktor gejala peristiwa alam itu. Dari risetnya, Fadlin mengemukakan, secara topografi, kawasan Desa Clapar memiliki kemiringan lereng cukup curam dan berpotensi mengganggu kestabilan.

"Kondisi ini memberi peluang terjadinya gerakan tanah atau longsoran," kata Fadlin, Rabu (30/3).

Tak hanya dari topografi, dari segi batuan (litologi) ditemukan adanya susunan batu pasir kasar tuffan hingga konglomeratan di Desa Clapar. Menurut Fadlin, litologi di lokasi terjadinya longsoran sudah mengalami pengubahan akibat aktivitas hydrothermal fluid cukup kuat.

"Sehingga menghasilkan mineral lempung yang memiliki tingkat elastisitas tinggi (sweeling). Terutama mineral smektit yang dapat berfungsi sebagai bidang gelincir saat kejadian longsoran pada tanggal 26-27 Maret 2016 lalu," ujar Fadlin.

Fadlin mengemukakan, struktur geologi cukup intensif berupa patahan geser berarah realtif arah utara-selatan, tepat melewati Desa Clapar. "Hasil interpretasi kami, jalan alternatif Banjarnegara-Wonosobo yang melewati Desa Clapar dibangun di atas sesar geser, yang diyakini oleh ahli geologi sebagai zona lemah. Dengan kata lain, litologinya memiliki tingkat kestabilan yang sangat rendah," ucap Fadlin.

Sementara itu, intensitas curah hujan cukup tinggi juga berpengaruh terhadap terjadinya aktivitas longsoran. Sehingga, lanjut Fadlin, air hujan meresap masuk melalui rekahan maupun pori-pori tanah akan menambah kadar air dalam tanah.

Masih menurut Fadlin, longsoran juga tidak menutup kemungkinan dengan pemanfaatan lahan oleh masyarakat yang sebagian besar ditanami pohon salak. Pohon salak, ujar dia, memiliki karakter akar serabut yang memperlemah daya ikat tanah.

"Dengan kata lain, tanah di bagian atas menjadi gembur sehingga mengganggu kestabilan tanah tersebut," lanjut Fadlin.

Fadlin mengemukakan, perlu dilakukan pemetaan detail tentang penyebaran potensi rawan bencana longsor. Untuk saat ini, lanjut dia, diperlukan mitigasi dan juga memperhatikan kemungkinan zona-zona bahaya lain di luar titik longsor yang terjadi saat ini.

"Sudah saatnya pemerintah melakukan pendataan serta pemetaan yang lebih detil dan sistematik, terhadap daerah yang memiliki potensi bahaya longsor. Yang paling penting, peta zona bahaya longsor harus terintegrasi dengan tata guna lahan," tutup Fadlin.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Aktivitas Erupsi Meningkat, Status Gunung Ili Lewotolok Naik Jadi Level Siaga
Aktivitas Erupsi Meningkat, Status Gunung Ili Lewotolok Naik Jadi Level Siaga

Masyarakat diminta diungsikan ke daerah yang lebih aman.

Baca Selengkapnya
Penyelam Jelajahi Lubang Terdalam di Dasar Laut, Isinya Menyeramkan tapi Bikin Penasaran
Penyelam Jelajahi Lubang Terdalam di Dasar Laut, Isinya Menyeramkan tapi Bikin Penasaran

Menyelam Sampai ke Dasar Laut, Penyelam Temukan Lubang Terdalam di Dunia, Isinya Menyeramkan

Baca Selengkapnya
Penyebab Perubahan Lingkungan dan Contohnya, Penting Diketahui
Penyebab Perubahan Lingkungan dan Contohnya, Penting Diketahui

Banyaknya aktivitas manusia yang menyimpang, dapat berdampak buruk bagi kelestarian alam.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ternyata, Ini Penyebab Longsor di Tol Bocimi
Ternyata, Ini Penyebab Longsor di Tol Bocimi

Budi menuturkan, untuk penggunaan jalur arus mudik saat Lebaran, masyarakat bisa menggunakan jalan arteri yang ada ataupun kereta api.

Baca Selengkapnya
Ini Titik Banjir dan Tanah Longsor Akibat Cuaca Ekstrem Kota Semarang
Ini Titik Banjir dan Tanah Longsor Akibat Cuaca Ekstrem Kota Semarang

Cuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang

Baca Selengkapnya
Sejumlah Daerah di Jateng Dilanda Bencana Longsor dan Tanah Bergerak, Telan Korban hingga Warga Harus Relokasi Rumah
Sejumlah Daerah di Jateng Dilanda Bencana Longsor dan Tanah Bergerak, Telan Korban hingga Warga Harus Relokasi Rumah

Bencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah

Baca Selengkapnya
Dua Warga Meninggal Dunia Akibat Bencana Longsor di Subang
Dua Warga Meninggal Dunia Akibat Bencana Longsor di Subang

Longsor tersebut terjadi pada Minggu (7/1) sore, setelah kawasan Desa Cipondoh diguyur hujan deras dari siang.

Baca Selengkapnya
Pemudik Lewat Tol Bocimi Arah Sukabumi Dialihkan ke Gerbang Tol Cigombong
Pemudik Lewat Tol Bocimi Arah Sukabumi Dialihkan ke Gerbang Tol Cigombong

Ini dilakukan karena sedang dilakukan perbaikan pasca peristiwa longsor yang terjadi akibat curah hujan tinggi.

Baca Selengkapnya
Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya
Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya

Masyarakat desa ini punya tujuh pantangan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat

Baca Selengkapnya