Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Airin diberitakan 'cantik', JPTS kritik Kompas dan TV One

Airin diberitakan 'cantik', JPTS kritik Kompas dan TV One Airin sidak. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Kemunculan Wali Kota Airin Rachmi Diany di Harian Nasional Kompas pada 21 April 2015 dan acara Satu Jam bersama Airin Rachmi Diany di TV One kemarin malam membuat para aktivis yang tergabung dalam Jaringan Pemilih Tangerang Selatan (JPTS) gerah.

Mereka pun menggelar acara diskusi untuk membahas hal tersebut, yang berujung meminta kepada media untuk menjelaskan di mana letak keberhasilan Airin pada tema Smart City.

Hadir dalam kesempatan diskusi yang digelar di kedai kopi yang berlokasi di BSD City, Serpong, Kota Tangsel, antara lain Pimpinan Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo, Syaiful Mujadi CEO Saiful Mujadi Research and consulting, Ade Armando pengamat media, Ade Irawan Koordinator ICW, Stanley Adi Prasetyo dari Dewan Pers dan Bonnie Triyana sejarawan.

Acara tersebut digelar Minggu (26/4) sore. Pimpinan Redaksi Kompas menjadi sorotan dalam diskusi tersebut, hal ini karena para aktivis itu menduga ada pesanan, serta penulisan yang tak berstandar ulasan Kompas yang selama ini menjadi koran rujukan bagi para aktivis.

"Sampai satu halaman penuh begini, bukan berita ini, tetapi Advertorial. Tetapi kenapa tidak dituliskan saja bahwa ini adalah Advertorial, ini seakan pembodohan kepada kami pembaca setia, ada pula logo PGN (Perusahaan Gas Negara)," ujar Ade Armando pengamat media, yang membahas terbitan kompas pada 21 April 2015 lalu tentang Airin yang menuturkan soal smart city.

Sedangkan soal penayangan di TVOne semalam tentang Satu Jam Bersama Airin Rachmi Diany, Ade Armando menyatakan, juga ada keanehan. Biasanya, TV akan menayangkan suatu acara yang sedang hangat atau hot topik, tetapi keanehan terjadi semalam.

"Sampai saya lihat, sang pembawa acara Indri kesulitan memanggil Airin saat pembukaan. Ini lah Wali Kota tercantik, loh..kok, menurut saya kecuali sebelumnya ada hot topik tentang pemimpin cantik, baru masuk di akal," ujar Ade.

Namun, itu semua dibantah Pemimpin Redaksi Kompas. Menurut Budiman, tidak ada kaitan antara TV One semalam dengan berita Airin di Kompas.

"Bahwa ada PGN yang mensponsori iya. Tetapi bukan dibayar Airin. Tidak ada uang sepeser pun dari Airin. Pertama saya juga jelaskan, bahwa Kompas memang sedang mengangkat 92 kota yang smart city. Jadi ini tidak hanya di Tangsel, semua akan kita ulas," terangnya.

Budiman juga menyatakan, bahwa soal Airin tidak memiliki legitimasi moral, itu adalah penilaian-penilaian yang muncul. Media, kata dia, tidak memonopoli kebenaran, silakan komentari ada ruang-ruangnya, seperti melaporkan ke Ombudsman dan Dewan Pers.

"Tetapi bahwa belum jadi kritis dalam tulisan itu, saya ucapkan terima kasih atas kritiknya. Tetapi, kalau melihat konteks hanya hari itu, rasanya tidak lah. kita sering menggambarkan kemiskinan di Tangsel. Kami terbuka. Kami juga tidak mengaitkan ini dengan politik, waktu Pilkada masih panjang," tuturnya.

Namun, hal itu dianggap Syaiful Mujani sebagai bahan tertawaan. Dia menilai Kompas tidak peka terhadap situasi bahwa Tangsel sedang akan menggelar Pilkada. Selain itu, kata dia, dirinya bingung kenapa Kompas bisa memberikan tempat kepada Airin.

"Kompas seharusnya peka, ini orang dari kroni koruptor besar di Banten. Tetapi, bahwa secara manusiawi, saya kalau bertemu suka bilang, Bu Airin sudah lah, berdoa Istighfar. Mestinya berdiri saja tak sanggup itu lutut. Jadi terus terang waktu pilkada lalu, ternyata di daerah Tangsel ada masalah, tak ada yang berani, terpaksa kita dukung Arsid, Andre yang kerjaannya cengar-cengir di TV, karena tidak ada. Tolong lah sensitif. Ada apa gerangan dengan Kompas," tuturnya.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Debat Cawapres: Aksi Slepet Cak Imin Awali Pemaparan Visi Misi

Debat Cawapres: Aksi Slepet Cak Imin Awali Pemaparan Visi Misi

Cak Imin mengenakan kemeja putih, jas hitam lengkap dengan sarung ala santri yang dikalungkan ke lehernya

Baca Selengkapnya
VIDEO: Cak Imin Bicara Kondisi Pangan, Gibran Sindir Tajam: Enak Banget Baca Catatan!

VIDEO: Cak Imin Bicara Kondisi Pangan, Gibran Sindir Tajam: Enak Banget Baca Catatan!

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar Debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024 Minggu 21 Januari 2024

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Timnas AMIN Minta Jokowi Datang ke Debat Capres, Tapi Jangan Duduk di Antara Paslon agar Netral

Timnas AMIN Minta Jokowi Datang ke Debat Capres, Tapi Jangan Duduk di Antara Paslon agar Netral

Timnas AMIN menyarankan Presiden Jokowi datang langsung debat capres-cawapres Pemilu 2024 agar bisa menilai

Baca Selengkapnya
Wanita ini Bisa Temui Presiden Jokowi Langsung Tanpa Disetop Paspampres

Wanita ini Bisa Temui Presiden Jokowi Langsung Tanpa Disetop Paspampres

Ini sosok wanita yang bisa menemui Presiden Jokowi tanpa dicegah Paspampres. Tenyata punya jabatan penting di Istana.

Baca Selengkapnya
Gerakan Nurani Bangsa Dialog dengan Pimpinan Media, Dorong Pemilu Damai dan Jujur

Gerakan Nurani Bangsa Dialog dengan Pimpinan Media, Dorong Pemilu Damai dan Jujur

Gerakan Nurani Bangsa yang diinisiasi para tokoh bangsa menggelar dialog dengan para pemimpin redaksi media massa

Baca Selengkapnya
VIDEO: Buka Debat, Cak Imin Keras Ingin 'Peras' Pajak Orang-Orang Kaya Indonesia

VIDEO: Buka Debat, Cak Imin Keras Ingin 'Peras' Pajak Orang-Orang Kaya Indonesia

Cak imin menjelaskan arti slepet yang sering digunakannya

Baca Selengkapnya
Anies Respons Jokowi: Agak Terkejut, Presiden kok Komentari Soal Debat ya

Anies Respons Jokowi: Agak Terkejut, Presiden kok Komentari Soal Debat ya

Anies merasa terkejut mengapa sekaliber presiden mengomentari debat yang diikut oleh para capres.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Teriakan Wanita Kalimantan di Desak Anies Ajak Warga Tak Pilih Capres Hobi Joget

VIDEO: Teriakan Wanita Kalimantan di Desak Anies Ajak Warga Tak Pilih Capres Hobi Joget

Farah mengingatkan agar masyarakat tidak memilih calon pemimpin hobi joget

Baca Selengkapnya