Air meluap, 1 penambang emas Gunung Rosa tewas tenggelam 4 hilang
Merdeka.com - Satu penambang emas di Gunung Rosa, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jabar, tewas dan empat orang lainnya masih dalam pencarian tim gabungan, setelah dilaporkan hilang tenggelam akibat meluapnya air dalam lubang galian.
Hingga saat ini, tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri dan relawan, berusaha menyedot air yang menutupi jalan keluar lubang pencarian emas dengan menggunakan empat pompa, guna mencari empat orang penambang tersebut.
"Sedangkan korban yang tewas akibat kehabisan oksigen, saat ini telah dievakuasi dan dibawa pihak keluarga guna dimakamkan di Sukabumi," kata Kapolres Cianjur AKBP Dedy Kusuma Bakti kepada Antara, Rabu (11/2).
Dia menjelaskan, peristiwa berawal ketika pompa penyedot air yang biasa menguras air dari dalam lubang penggalian tidak berfungsi, sehingga air menggenangi lubang tersebut, di mana lima orang penambang tengah bekerja termasuk korban tewas atas nama Amud (15).
Pihaknya langsung menurunkan anggota ke lokasi, dibantu anggota TNI dan relawan BPBD Cianjur, berusaha mencari keberadaan empat orang penambang lainnya yang dilaporkan masih berada di dalam lubang galian yang berjarak 1 kilometer dari pintu masuk.
"Kami masih melakukan pencarian, kami belum tahu bagaimana kondisi empat orang penambang tersebut karena air masih tinggi di dalam lubang dan tengah kita kurang menggunakan empat pompa, sehingga tim belum bisa masuk ke dalam," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai buang air besar, tidak hanya rasa lega yang bisa kita alami, kerap kali muncul juga rasa lelah dan lemas usai melakukannya.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaTembok pos pantau pintu air penyaringan Palmerah, Jakarta Barat ambruk akibat hujan deras
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bapak dan anak di Kelurahan Satreyan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, tewas diduga karena menghirup asap pompa diesel yang digunakan untuk mengairi sawah.
Baca SelengkapnyaDi bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca SelengkapnyaDitemukan bahwa gejala asam lambung yang kambuh dapat diredakan dengan menggunakan campuran herbal dari air rebusan tiga jenis daun.
Baca SelengkapnyaAir yang biasa digunakan jernih mendadak keruh berwarna kecoklatan.
Baca SelengkapnyaPada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca SelengkapnyaSelain membuat mata melek, kopi juga bisa menjadi pelancar buang air besar terutama di pagi hari.
Baca Selengkapnya