Ahli Menilai Vaksin Booster jadi Syarat Mudik untuk Melindungi Masyarakat
Merdeka.com - Pemerintah mempersilakan masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 2 kali dan mendapat vaksin booster atau penguat untuk mudik pada Hari Raya Idulfitri 2022. Hal itu sampaikan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19, Prof. Dr. Kusnandi Rusmil SpAK MM menilai aturan setelah booster tidak perlu menggunakan antigen untuk syarat perjalanan cukup adil. Justru hal ini mempermudah masyarakat.
"Sekarang itu syarat perjalanan sudah tidak rumit. Semua boleh melakukan perjalanan. Bahkan lebih aman kalau sudah booster. Hal ini perlu dilihat dari kaca mata pemerintah memberikan perlindungan, bukan mempersulit masyarakat. Suntikan ketiga ini juga tidak bayar, jadi pemerintah maksudnya baik," kata Prof. Kusnandi di Jakarta, Minggu (27/3).
Menurut Prof. Kusnandi, dari hasil uji klinis vaksin yang sudah dilakukan di Bandung dan digawangi ahli vaksinasi dari Universitas Padjajaran menunjukkan, setelah enam bulan suntikan kedua kadar anti bodi yang terbentuk turun.
"Berdasarkan data inilah saya mengusulkan ke Bio Farma, setelah enam bulan mendapatkan vaksinasi dua dosis, harus ada vaksinasi lanjutan atau booster," jelas dia.
"Dari hasil penelitian uji klinis vaksin COVID-19 di Bandung, vaksinasi ketiga ini bahkan tidak perlu sampai satu dosis, setengah dosis saja sudah cukup. Dengan begitu program ini jadi efektif secara budget, dan pemerintah memberikan program vaksinasi booster secara gratis," tambah Prof. Kusnandi.
Vaksinasi booster, lanjut Prof. Kusnandi, akan meningkatkan imunitas dan apabila tertular penyakit COVID-19 gejalanya ringan. Sehingga pada dasarnya pemerintah bertujuan untuk menjaga agar masyarakat aman, oleh karena itulah program vaksinasi booster diluncurkan awal Januari 2022.
"Penguatan anti bodi dari suntikan vaksin booster COVID-19 sangat tinggi. Efektivitas vaksinasi booster menurut hasil penelitian menunjukkan angka 80 persen-90 persen. Sedangkan efektivitas vaksinasi dua kali sekitar 65 persen. Semua vaksin yang saat ini digunakan pemerintah aman dan efektif," ujar dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca Selengkapnya