Agung Laksono tak tahu ada aliran dana Rp 9 M ke DPR
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono mengaku dirinya tidak tahu menahu soal tudingan adanya aliran dana sebesar Rp 9 miliar ke DPR. Diduga dana tersebut untuk memuluskan pencairan APBN untuk pelaksanaan PON XVIII Riau.
"Itu saya tidak tahu," ujar Agung sebelum memasuki gedung KPK, Jumat (6/7) pagi.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu justru menegaskan jika dirinya tidak mangkir dari pemanggilan pemeriksaan KPK. "Intinya saya mengatakan saya tidak mangkir," ujarnya.
Agung datang ke KPK sekitar pukul 08.49 WIB. Dengan ada iring-iringan pengawalan menggunakan motor, Agung akhirnya memenuhi pemanggilan KPK setelah sempat mangkir dari pemeriksaan. Agung diperiksa sebagai saksi salah satu tersangka Lukman Abbas dalam kasus suap revisi Perda 6/2010 PON XVIII Riau.
Sebelumnya dalam persidangan kasus ini di Pekanbaru, Riau, Manager Operasional proyek pembangunan Main Stadium PON, Diki Aldianto dari PT Adhi Karya mengatakan bahwa perusahaannya telah mencairkan dana Rp 9 miliar lebih ke DPR untuk mempercepat cairnya dana APBN untuk PON.
Hal itu dikatakan Diki saat menjadi saksi di persidangan dalam sidang lanjutan dugaan suap PON di Pengadilan Tipikor Pekanbaru Riau, Kamis (5/7). "Total uang yang diserahkan ke DPR RI sudah Rp9 miliar, itu kemungkinan agar APBN PON cair," kata Diki.
Peran Agung disebut-sebut karena diduga membantu mencairkan dana APBN untuk PON sebesar Rp 100 miliar. Apalagi Agung selaku Menko Kesra juga membawahi Kementrian Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang menganggarkan dana APBN untuk pelaksanaan olahraga ini.
Seperti diketahui, tim KPK ketika menangkap M Faisal Aswan anggota DPR Fraksi Golkar di rumahnya, Agung Laksono sedang memimpin rapat koordinasi yang dihadiri Gubernur Riau Rusli Zainal, Menpora Andi Mallarangeng dan sejumlah kementrian terkait. Saat itu diumumkan oleh Menpora mengenai bantuan APBN Rp 100 miliar untuk pelaksanaan PON Riau.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan
Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaPemkot Depok Kucurkan Dana Rp 62,2 Miliar untuk THR 7.086 PNS
Besaran THR yakni penghasilan gaji 100 persen dari penghasilan satu bulan yang diterima pada bulan Maret
Baca SelengkapnyaSiap-Siap Jaksa Agung Bakal Bongkar 2 BUMN Dana Pensiun Bermasalah ke Publik
2 Perusahaan BUMN tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Tangani 21 Kasus Pidana Pemilu Se-Indonesia, 6 di Antaranya Politik Uang
Sebanyak 21 dugaan tindak pidana Pemilu di seluruh Indonesia dilimpahkan ke Polri. Kasus itu merupakan bagian dari 114 laporan yang diterima Bawaslu.
Baca SelengkapnyaAirlangga Pastikan Partai Koalisi Prabowo-Gibran Tolak Hak Angket Pemilu
Ganjar menyadari paslon 3 tidak bisa sendirian mengajukan hak angket di DPR.
Baca SelengkapnyaAirlangga Tinjau PSN Pelabuhan Patimban: Ditargetkan Rampung 2029 & Habiskan Investasi Rp40 Triliun
Pelabuhan Patimban dapat menampung sebanyak 223 ribu Completely Built Up (CBU) atau tembus lebih dari 100 persen.
Baca SelengkapnyaIni Sumber Dana BLT yang Bakal Diterima 18,8 Juta Keluarga, Nilainya Rp200.000 per Bulan
Selama beberapa tahun terakhir, APBN disiapkan sebagai shock absorber untuk menjaga perlindungan ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaDinas Perdana, AHY Dampingi Jokowi Resmikan Bendungan Lokak di Sulut
AHY mengatakan ingin meninjau langsung kantor-kantor Kementerian ATR/BPN yang ada di daerah.
Baca SelengkapnyaAksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca Selengkapnya