Agar Tak Diklaim Negara Lain, Pemkot Solo Segera Patenkan Makanan Tradisional
Merdeka.com - Kota Solo dikenal dengan gudangnya kuliner tradisional. Puluhan makanan khas Kota Bengawan ini tak hanya di Indonesia, bahkan mancanegara. Kekayaan yang adiluhung tersebut hingga kini masih terjaga.
Agar tak diklaim negara lain, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana mematenkan makanan tradisional yang banyak ditemukan di pasar tradisional.
"Langkah ini sebagai upaya untuk melindungi agar tidak ada negara lain yang mengklaim makanan tradisional asal Solo atau Indonesia," ujar Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Subagiyo kepada, Rabu (13/2).
Subagiyo menyampaikan, dorongan untuk mematenkan makanan tradisional ini akan digelorakan dalam kegiatan Solo Great Sale (SGS) pada 24 Februari mendatang. Dalam kesempatan tersebut akan diadakan festival makanan tradisional.
Makanan tradisional yang menjadi khas Kota Solo yakni gatot, cetot, tiwul, lenjongan, cabuk rambak dan lainnya.
"Selama ini makanan tradisional masih cukup banyak dijajakan di pasar-pasar tradisional. Tetapi kalau tidak dilindungi dengan cara dipatenkan, bukan tidak mungkin makanan tradisional tersebut diklaim oleh negara lain," katanya.
Subagiyo menambahkan, salah satu upaya yang akan dilakukan pemerintah untuk semakin memperkenalkan makanan tradisional melalui festival makanan tradisional.
"Festival ini akan menyajikan berbagai makanan tradisional yang selama ini ada. Dengan begitu, masyarakat akan semakin peduli dengan keberadaan makanan tradisional," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerajinan Tangan Khas Solo Ini Wajib Diburu Wisatawan, Punya Makna Mendalam Tak Bakal Terlupakan Seumur Hidup
Selain kuliner, Kota Solo terkenal dengan berbagai kerajinan tangan yang memukau
Baca SelengkapnyaMengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci
Salah satu tarian tradisional asli masyarakat Suku Kerinci dari daerah Hamparan Rawang ini selalu menghadirkan penampilan yang membuat decak kagum.
Baca SelengkapnyaMencicipi Wedang Dongo Khas Solo, Dulunya Minuman Khusus Keluarga Kerajaan
Wedang Dongo adalah minuman tradisional yang mudah dijumpai di Kota Solo
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sering Ditinggal Gibran Kampanye, Begini Kondisi Pemkot Solo
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka kerap cuti untuk kampanye sebagai Cawapres nomor urut 2. Bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja Pemkot Solo?
Baca SelengkapnyaMengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan
Dalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaMencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo
Di Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Baca SelengkapnyaMasa Tenang, Gibran Kembali Bekerja sebagai Wali Kota Solo
Memasuki hari kedua masa tenang menjelang Pilpres 2024, Cawapres Gibran Rakabuming Raka kembali menjalani aktivitas sebagai Wali Kota Solo.
Baca SelengkapnyaMencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah
Makanan tradisional khas Kepulauan Riau ini selalu diburu penggemarnya sebagai sajian berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaDigelar Setiap Jelang Tahun Baru Imlek, Begini Serunya Ritual Pao Oen di Kota Solo
Tradisi itu digelar dengan harapan menyambut tahun baru Imlek dengan jiwa raga yang bersih.
Baca Selengkapnya