Merdeka.com - Profesi pramugari dan pilot ternyata dimanfaatkan segelintir orang untuk mendapatkan keuntungan. Hanya karena ingin masuk Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Polonia Medan tanpa biaya, seorang waria nekat menyamar sebagai pramugari. Namun sial aksinya tak berjalan lancar.

Putri Hartzya alias Putri (23) ditangkap petugas bandara Minggu (16/9). Petugas curiga ketika waria itu hanya menunjukkan ID Card pramugari Garuda Indonesia. Namun, tidak mampu menunjukkan pass pramugarinya.

Berkelit dari pemeriksaan petugas, waria bernama asli Triharjid mengaku ingin menemui temannya, seorang pramugari salah satu maskapai penerbangan. Tetapi waria itu tak bisa berkelit lagi ketika pihak Garuda memastikan namanya tak tercantum sebagai pramugari.

Usut punya usut ternyata Triharjid memang terobsesi menjadi seorang pramugari sejak kecil. Akibat ulahnya terpaksa dia harus berurusan dengan polisi. Petugas bandara menyerahkan waria apes itu ke pos polisi Bandara Polonia.

Beda lagi dengan Jorgen alias Deri. Untuk melancarkan aksi jahatnya, Jorgen mengaku sebagai pilot sebuah maskpai. Sudah tak terhitung wanita yang menjadi sasarannya. Tetapi kali ini dia sial, sang korban dr Diyah Gayatri melaporkannya ke polisi.

Awalnya Diyah tak sedikit pun menaruh curiga ketika awal berkenalan. Hubungan keduanya pun semakin intens. Sang dokter menuruti saja permintaan Jorgen untuk mengantarnya ke kawasan Delta Mas Cikarang. Kala itu Jorgen beralasan ingin menjenguk kerabatnya yang sakit.

Di tengah perjalanan Jorgen beraksi ketika sang korban meminta berhenti di rest area karena ingin ke kamar kecil. Dia langsung membawa kabur mobil Diyah yang saat itu memang dikemudikannya. Selanjutnya Diyah melapor ke Polres Bekasi Kota.

Kejadian serupa juga sempat dialami oleh Neneng Sumiarti pada bulan ini, modusnya pun sama. Kali ini korbannya ialah Neneng Sumiarti. Keduanya berkenalan di kawasan Bandung, Jawa Barat. Namun yang dialami Neneng lebih mengerikan karena sempat ditodong pistol oleh pelaku.

Jejak pelaku akhirnya bisa terendus oleh petugas. Kala itu Jumat (14/9) Jorgen tengah mengendarai mobil milik Diyah yang sudah diganti plat nomornya menjadi B 1 L. Penangkapan sempat diwarnai baku tembak, sampai akhirnya Jorgen tewas setelah timah panas bersarang di perut dan dadanya.