Ada Luka di Kaki & Taring Harimau Terjebak di Lorong Ruko, Diduga Akibat Jeratan
Merdeka.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menemukan sejumlah luka pada beberapa bagian harimau Sumatera jantan yang selama tiga hari terakhir terjebak di kawasan pasar Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir. Kepala BBKSDA Riau, Suharyono mengatakan, hasil analis tim dokter hewan luka itu diduga akibat jeratan.
"Ada luka pada bagian kaki kiri depan. Menurut analis tim medis kami, tiga dokter hewan, luka itu karena jeratan," kata Suharyono di Pekanbaru, Sabtu (17/11).
Analisis sementara bahwa luka itu akibat jeratan diperkuat dengan temuan luka pada bagian tubuh lainnya seperti pada kaki kanan bagian belakang. "Saat ini luka-lukanya dalam porses pengobatan," ujar dia.
Selain itu, Haryono juga mengatakan tim medis menemukan adanya struktur gigi dan taring yang retak. Dia menduga bahwa retaknya taring dan beberapa lainnya struktur gigi tersebut akibat si raja rimba yang belakangan diketahui berjenis kelamin jantan dan berusia tiga tahun itu akibat berupaya melepaskan diri dari jeratan dengan cara menggigit jerat.
"Kemungkinan karena mengigit jerat biasanya," kata dia.
Namun, Suharyono belum menjelaskan lebih banyak perihal adanya dugaan jerat harimau di kawasan tersebut.
Saat ini, dia mengatakan, timnya masih fokus pada proses evakuasi dan pengobatan satwa malang itu akibat terjebak di kawasan pasar Pulau Burung sejak Rabu kemarin (14/11).
Sebelumnya, si raja rimba bernama latin Panthera tigris Sumatera tersebut berhasil dievakuasi setelah proses pembiusan tahap kedua dilakukan pada Sabtu dinihari tadi.
"Saat ini harimau sumatera sudah berada di kandang evakuasi," kata Haryono.
Ia menjelaskan bahwa proses evakuasi yang telah memakan waktu selama tiga hari itu berhasil dilakukan setelah petugas berhasil membius harimau sumatera dewasa tersebut sekitar pukul 01.48 WIB dinihari tadi.
Pembiusan tahap kedua itu dilakukan saat si kucing besar tersebut tengah terjebak di kolong-kolong gedung rumah toko kawasan Pasar Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
Setelah dibius, harimau tersebut selanjutnya tertidur akibat pengaruh obat. Pada waktu bersamaan, tim gabungan BBKSDA Riau yang dibantu aparat TNI dan Polri langsung berupaya membongkar sebagian pondasi lantai Ruko hingga si karnivora atau hewan pemakan daging itu berhasil dievakuasi ke kandang.
Sebuah peristiwa langka terjadi saat seekor harimau dewasa tiba-tiba masuk ke kawasan pasar di Indragiri Hilir, Rabu pagi lalu (14/11). Haryono menduga bahwa harimau tersebut berasal dari kawasan semak belukar yang berlokasi tidak jauh dari pasar itu.
Ia menjelaskan tidak jauh dari kawasan pasar terdapat semak belukar seluas empat hektare yang selama ini dikenal sebagai salah satu tempat persembunyian harimau.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaPerjalanan mudik yang jauh bisa menyebabkan berbagai masalah otot. Atasi dengan sejumlah gerakan peregangan berikut.
Baca SelengkapnyaBekerja terlalu keras atau dalam waktu yang lama bisa memunculkan kelelahan pada tubuh. Pada kondisi seperti ini, penting untuk mencegahnya sebelum terjadi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi ini terjadi ketika kelenjar keringat berproduksi lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga suhu tubuh normal.
Baca SelengkapnyaPolusi udara tidak hanya dapat terhirup ke dalam tubuh dan merusak paru-paru atau organ lainnya, tetapi juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan kulit.
Baca SelengkapnyaTulang adalah bagian penting yang menjadi pondasi tubuh. Mengenali penyebab tulang keropos akan membantu kita mencegah kondisi ini terjadi.
Baca SelengkapnyaSakit Paru-Paru yang diderita Muhyani kembali kambuh. Dia batuk tak henti-henti.
Baca SelengkapnyaKenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaMunculnya sakit kepala merupakan hal yang mungkin terjadi ketika berpuasa, kenali penyebab mengapa hal ini terjadi.
Baca Selengkapnya