Ada karangan bunga sindir angket KPK, pimpinan DPR bilang jadi sejuk
Merdeka.com - Tiga pimpinan DPR yakni Fahri Hamzah, Fadli Zon dan Setya Novanto mendapat karangan bunga berisi sindiran atas persetujuan angket KPK. Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan berharap, karangan bunga yang ditujukan kepada empat pimpinan DPR murni dari masyarakat.
"Tapi manakala itu kemudian menjadi semacam bahasa 'say with the flowers', katakan dengan bunga, itu menjadi menyejukan. Saya berharap ini muncul secara murni. Secara natural kepada masyarakat," kata Taufik di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/5).
Taufik menyambut baik niatan publik memberikan karangan bunga ke pimpinan DPR. Karangan tersebut bisa bermakna dukungan, kepedulian dan empati terhadap kinerja pejabat suatu institusi negara.
"Say with the flowers itu menjadi sesuatu yang benar-benar tersinergikan antara masyarakat yang memberikan bunga itu dengan dukungan maupun aspek kepedulian maupun aspek empati dari para pihak penegak hukum tidak hanya Pak Ahok saja," terangnya.
Wakil Ketua Umum PAN ini menyarankan agar kiriman bunga seperti ini tidak berlebihan. Meski begitu, Taufik menilai, pesan yang disampaikan masyarakat melalui karangan bunga suatu hal positif.
"Tapi jangan sampai ini menimbulkan overdosis. Kalau overdosis nanti masyarakat juga akan menjadi antiklimaks. Silakan saja yang natural, itu bagus-bagus saja. Jangankan institusi, kadang ke mantan pacar saya, ke mantan, istri saya mengatakan dengan bunga, positif saja," pungkasnya.
Sebelumnya, sebuah karangan bunga bertuliskan pesan unik dikirimkan oleh masyarakat ke Gedung DPR sekitar pukul 16.30 WIB. Karangan bunga tersebut ditujukan kepada 3 pimpinan DPR yakni Ketua DPR Setya Novanto, dan dua wakilnya Fahri Hamzah serta Fadli Zon. Dalam karangan bunga itu, tertulis 5 nama pengirim, di antaranya Endi, Livia, Ningsih, Riri dan Didi.
Karangan bunga itu berisi kekecewaan warga atas disetujuinya usulan penggunaan hak angket untuk mendesak KPK membuka rekaman BAP srikandi Hanura Miryam S Haryani. Ketiga pimpinan DPR ini terutama Fahri Hamzah diketahui ikut hadir sebagai pimpinan rapat persetujuan angket KPK dalam rapat paripurna pada Jumat (28/4).
Awalnya karangan bunga itu dikirimkan dengan mobil bak terbuka di depan Gedung Nusantara III. Namun, saat awak media menyadari keberadaan karangan bunga itu, petugas pengamanan dalam (Pamdal) langsung mengangkatnya ke atas mobil bak terbuka.
Para awak media akhirnya mengejar mobil bak berisi karangan bunga tersebut. Petugas Pamdal pun sempat melarang wartawan mengambil foto karangan bunga tersebut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala LKPP Hendrar Prihadi menyebut alokasi anggaran pada rencana umum pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya mencapai Rp1.200 triliun.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, dia menghormati sikap dari fraksi di DPR yang telah menyatakan akan mendukung hak angket.
Baca SelengkapnyaSikap tegas mendorong hak angket di DPR agar pelaksanaan pemilu serentak pada 14 Febuari lalu dapat terang benderang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sanksi diberikan lantaran KPU menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaGerindra menilai hak angket itu tidak perlu dilakukan apalagi baru sebatas wacana.
Baca SelengkapnyaCak Imin memastikan partainya akan ikut mendukung hak angket kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAS ditahan 20 hari pertama terhitung tanggal 23 Februari 2024 sampai dengan 13 Maret 2024 di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR dari PKB, Luluk Nur Hamidah PDIP menjadi pemimpin dalam hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca Selengkapnya