Merdeka.com - Polda Kalimantan Barat mengamankan 203 demonstran berujung ricuh di Pontianak, Rabu (22/5) kemarin. Enam belas di antaranya masih anak-anak. Bahkan dari para pendemo yang diamankan, diduga ada pengguna narkoba.

"Sejak setelah kejadian demo kemarin, sampai dengan siang ini tadi ada 203 orang yang kami amankan," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Barat AKBP Donny Charles Go dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (23/5).

Donny menerangkan, polisi melakukan pemeriksaan terhadap para pendemo yang diamankan, yang sempat membawa senjata tajam. Tercatat ada 98 orang diduga pengguna narkoba sehingga memerlukan penanganan lanjutan.

"Kami data ada 16 anak-anak. Ada juga diduga pengguna narkoba saat berunjuk rasa kemarin itu," ujar Donny.

Donny menerangkan, polisi menyayangkan aksi demo itu. "Tuntutan mereka soal kecurangan Pemilu. Seharusnya, gunakan jalur semestinya untuk memprotes kecurangan Pemilu," tambah Donny.

"Jam 11 siang tadi, kami bertemu dengan Forkopimda, tokoh-tokoh masyarakat. Jadi terungkap bahwa aksi demo 22 Mei kemarin di Pontianak dipicu aksi serupa di Jakarta yang disiarkan di televisi, dan informasi yang diterima pendemo tidak lengkap, setengah-setengah," ungkap Donny.

Masih dijelaskan Donny, masih dari hasil pemeriksaan di Polda Kalimantan Barat, 102 orang pendemo akhirnya dipulangkan, 98 orang diputuskan direhabilitasi di BNNP Kalbar. "Ada tiga orang kita proses hukum lebih lanjut terkait narkoba," demikian Donny.