950 Personil TNI-Polri diturunkan untuk tangkapi preman di Jabar

Merdeka.com - Aparat gabungan dari Polri, TNI dan Kejaksaan menggaungkan berantas premanisme di Jawa Barat (Jabar). Operasi besar-besaran yang melibatkan 950 personel akan dilakukan mulai pekan depan dengan sandi 'Operasi Terpadu Premanisme'.

Kepala Biro Operasi Polda Jabar Kombes Pol Martanto menerangkan, preman yang tertangkap akan disalurkan untuk digembleng di Markas Komando Pendidikan dan Pelatihan Resimen Induk Daerah Militer (Dodik Rindam) III/Siliwangi, Cikole, Lembang, Jawa Barat.

"Kita untuk target operasi pertama ini mengincar 400 preman yang ada di Jawa Barat," katanya di Mapolda Jabar, Bandung, Rabu (8/5). Sasaran operasi adalah terminal, stasiun, tempat hiburan, pusat keramaian, dan kawasan pendidikan.

Menurut dia, operasi preman ini dilakukan untuk keterkaitan cipta kondusif di wilayah hukum Polda Jabar. Adapun anggaran yang digelontorkan menggunakan dana hibah dari Pemprov Jabar sebesar Rp 328 juta.

"Tentunya kita harus berani dengan tegas. Preman itu orang, bukan binatang yang mempunyai kebiasaan perilaku menyimpang pada umumnya dibandingkan masyarakat kebanyakan," terangnya.

Maka operasi ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. "Perilaku menyimpang (preman) nanti diarahkan ke keterampilan. Setelah itu disalurkan untuk diberi lapangan pekerjaan. Nanti dibantu Disnakertran," terangnya.

Dia berharap inisiasi aparat gabungan ini dapat mengubah preman jalanan dari tidak baik menjadi baik. "Kita akan terus berikan pendampingan mentor, meski tidak mudah kita terus lakukan pembinaan," terangnya.

Kasdam III Siliwangi Brigjen TNI Sudirman Kadir menambahkan, preman hasil penjaringan dari aparat gabungan itu akan dibina pada 16 - 22 Mei 2013. "Nanti diberi keterampilan, mentalnya dibina. Diberi pendidikan agama. Dipanggilkan mantan preman-preman yang ada di Bandung ini yang saat ini sukses," ujarnya.

Setelah itu diberi keterampilan sesuai potensi yang dimiliki untuk kemudian diserahkan ke Disnakertran. "Baru diarahkan sesuai kebutuhan perusahaan-perusahaan kelompok untuk dipekerjakan," paparnya.