9 Ton bawang selundupan dari India dimusnahkan di Belawan
Merdeka.com - Sembilan ton bawang putih dan bawang merah selundupan dimusnahkan di pangkalan sarana operasi Kanwil Bea Cukai Sumut di Belawan, Medan, Kamis (28/3) siang. Komoditas asal India yang diselundupkan dari Malaysia itu dihancurkan dengan cara dilindas dengan alat berat.
Pemusnahan bawang putih dan bawang merah tetap dilakukan meskipun Pemkot Medan sudah menawarnya untuk dilempar ke pasar. Kepala Kantor Bea dan Cukai Teluk Nibung Rahmady Effendi beralasan, pemusnahan ini dilakukan karena sudah ada penetapan dari Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Balai. Isinya menyatakan barang bukti ini sudah dapat dimusnahkan.
Selain itu, sambung Rahmady, alasan yang paling penting adalah pernyataan pihak karantina bahwa bawang itu harus dimusnahkan. Alasannya, komoditas yang diselundupkan itu mengandung unsur-unsur bibit penyakit yang dikhawatirkan akan membahayakan.
Meski bawang ini dimusnahkan, kasus penyelundupan itu tetap diproses sesuai hukum yang berlaku. "Sedangkan kasus penyeludupan bawang ini masih kita selidiki dan dalam waktu dekat akan melimpahkan ke kejaksaan," jelasnya.
Ke-9 ton asal India ini diselundupkan dari Malaysia. Tindakan legal itu digagalkan Bea dan Cukai, Jumat (15/3).
Ketika itu, pihak Bea dan Cukai menangkap KM Bunga Tanjung, kapal pengangkut bawang dari Malaysia, di perairan Tanjung Siapi-api, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Nakhoda kapal pun dijadikan tersangka.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zulkifli bilang kebutuhan bawang putih di masyarakat hanya mencapai 600 ton. Namun dia membuka keran impor bawang putih hingga 300 ribu ton.
Baca SelengkapnyaChina menjadi pemicu harga bawang putih di Indonesia meroket jelang lebaran.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah mengutus ID Food untuk mengimpor 200.000 ton bawang putih dari China.
Baca SelengkapnyaIkappi mendorong distribusi masif kepada wilayah dengan kebutuhan bawang merah cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaEmas ini ditemukan di bawah bak mandi yang sedang dibongkar.
Baca SelengkapnyaMaskapai ini meminta penumpangnya untuk menaiki timbangan beserta barang bawaan mereka untuk mencatat berat badan mereka di gerbang keberangkatan.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih mampu memenuhi kebutuhan bawang merah dalam negeri tanpa harus impor.
Baca SelengkapnyaBayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.
Baca Selengkapnya