Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

800 Hektare Lahan di Kotawaringin Timur Terbakar

800 Hektare Lahan di Kotawaringin Timur Terbakar 30 Hektare Lahan Gambut di Asahan Terbakar. ©2019 Merdeka.com/yan muhardiansyah

Merdeka.com - Kebakaran lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, saat ini sudah menghanguskan sekitar 800 hektare dan jumlahnya diperkirakan akan bertambah karena kebakaran lahan masih terjadi.

"Luasan lahan yang terbakar belum kami hitung secara pasti tapi kemarin memang ada data tapi perkiraan sudah di atas 700 hektare. Mungkin hampir 1.000 hektare, kemarin sudah 800-an hektare tapi belum kami rilis. Dalam dua atau tiga minggu kedepan diperkirakan bisa mencapai di atas 1.000 hektare," jelas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Muhammad Yusuf di Sampit, Selasa (24/9).

Menurut dia, kebakaran masih terjadi di Kotawaringin Timur. Selain di seputaran Kota Sampit, kebakaran lahan juga masih terjadi di sejumlah kecamatan.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur meningkatkan status siaga menjadi tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan mulai 17 September 2019 karena kebakaran lahan meningkat dan terjadi di 17 kecamatan yang ada di kabupaten ini.

"Kekeringan akibat kemarau yang terjadi saat ini sudah sangat ekstrem. Potensi kebakaran lahan sangat tinggi karena lahan dan semak menjadi kering sehingga mudah terbakar," ujarnya.

Parahnya, kata dia lahan yang terbakar umumnya lahan gambut sehingga sulit dipadamkan karena api membakar hingga ke dalam tanah. Jika pemadaman kebakaran hanya di permukaan, dalam waktu singkat api dari dalam tanah akan kembali muncul dan menjalar.

Api tidak mati jika lahan gambut belum terendam. Untuk itulah pemadaman kebakaran lahan gambut terpaksa dilakukan berulang-ulang agar gambut menjadi basah dan api di dalam tanah benar-benar padam.

Kebakaran lahan yang menimbulkan asap telah membawa dampak buruk bagi masyarakat. Saat ini sudah 4.000 kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) terjadi di Kotawaringin Timur. Asap juga membuat sekolah terpaksa diliburkan dan penerbangan beberapa kali terganggu.

"Kekeringan sangat ekstrem ini diperkirakan terjadi hingga Oktober 2019. Pembakaran sampah pun membahayakan, apalagi pembakaran lahan perorangan dan perkebunan yang disengaja. Polres menyatakan akan mengambil tindakan tegas terhadap pembakar lahan," tambahnya.

Yusuf menyebutkan, modifikasi cuaca hujan buatan yang dipusatkan di Palangka Raya mulai berimbas ke Kotawaringin Timur. Sejumlah wilayah sempat diguyur hujan meski curah hujannya kecil atau rendah.

Untuk menekan kebakaran hutan dan lahan, Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Kotawaringin Timur meningkatkan patroli. Langkah ini sebagai antisipasi dini dan penanganan cepat jika terjadi kebakaran lahan.

"Kami mengimbau seluruh masyarakat turut membantu penanggulangan kebakaran hutan dan. Kepedulian semua pihak akan menjadi modal besar dalam menanggulangi masalah ini," ujar Yusuf.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BRIN: Puting Beliung di Rancaekek Disebabkan Perubahan Tata Guna Lahan, Tanda-Tanda Alami Pemanasan Intensif
BRIN: Puting Beliung di Rancaekek Disebabkan Perubahan Tata Guna Lahan, Tanda-Tanda Alami Pemanasan Intensif

Perubahan tata guna lahan di Rancaekek dari sebelumnya kawasan hijau menjadi industri.

Baca Selengkapnya
Pasutri Tewas Diterjang Banjir Lahar Semeru, Jasadnya Terseret hingga 1 Kilometer
Pasutri Tewas Diterjang Banjir Lahar Semeru, Jasadnya Terseret hingga 1 Kilometer

Kedua korban ditemukan tertimpa material lumpur di aliran sungai Kalimujur Desa Kloposawit.

Baca Selengkapnya
Sungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya
Sungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya

Air bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya

Sebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.

Baca Selengkapnya
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya
Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang
Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang

Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.

Baca Selengkapnya
Terseret Banjir Lahar Semeru Sejauh 7 Km, Penambang Pasir Ditemukan Tewas
Terseret Banjir Lahar Semeru Sejauh 7 Km, Penambang Pasir Ditemukan Tewas

Warga yang menjadi korban tersebut adalah Suparman, warga Kesamben, Blitar, Jawa Timur

Baca Selengkapnya
Luhut Ajak China Kembangkan Pertanian di Kalteng
Luhut Ajak China Kembangkan Pertanian di Kalteng

Pemerintah akan melakukan studi terlebih dulu untuk potensi area lahan yang disinyalir memiliki luas antara 350-500 ribu ha.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Pasar dan Pemukiman di Palmerah, 95 Bangunan Hangus
Kebakaran Pasar dan Pemukiman di Palmerah, 95 Bangunan Hangus

Selama kurang lebih tiga jam berjibaku dengan api, akhirnya operasi dinyatakan selesai sekira pukul 06.23 WIB.

Baca Selengkapnya