Merdeka.com - Mudik menggunakan sepeda motor tampaknya sudah menjadi tradisi di Pulau Jawa. Padahal itu sangat membahayakan keselamatan para penumpangnya. Karena motor memang di desain bukan untuk perjalanan jauh dan membawa beban yang berat.

Meski demikian, tiap tahun pemudik yang menggunakan motor terus meningkat. Bahkan tahun ini diprediksi meningkat hingga 12 persen.

"Angka itu diprediksi akan meningkat 12 persen tahun ini. Mudik sepeda motor rentan kecelakaan karena memang tidak didesain untuk berpergian jarak jauh," kata Kapolri Jenderal Timur Pradopo, usai apel gelar pasukan Operasi Ketupat mudik 2012 di lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (10/8).

Murahnya biaya mudik menggunakan sepeda motor dan efektif digunakan di kampung halaman, membuat jenis transportasi itu tetap diminati masyarakat. Bahkan tahun 2011, jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor mencapai 3,3 juta.

"76 Persen kecelakaan lalu lintas di jalur mudik didominasi pemudik yang menggunakan sepeda motor," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Irjen Pol Puji Hartanto menyebut, khusus di Jakarta pemudik yang menggunakan motor meningkat 7 sampai 8 persen.

"Di Jakarta diprediksi pemudik sepeda motor meningkat 7 sampai 8 persen," kata Puji.

Dikatakan Puji, sebenarnya polisi sudah berulang kali mengingatkan agar pemudik tidak menggunakan sepeda motor karena tingkat rawan kecelakaannya lebih tinggi. Namun, masyarakat sulit mengindahkan imbauan itu.

"Kami harapkan ini (mudik motor) tidak dilakukan lagi, kami sudah bekerja sama dengan perusahaan dan instansi terkait, seperti Jasa Raharja, Dirjen Perhubungan Darat dan perusahaan swasta menyiapkan sarana angkutan gratis. Sehingga, para pemudik motor bisa beralih menggunakan fasilitas itu, sementara sepeda motor yang tadinya dipakai bisa dinaikkan ke truk," tutur Puji.