7 Dari 90 tersangka pembakar hutan di Riau segera disidang
Merdeka.com - Penyidik Polda Riau hingga saat ini masih terus mendalami kasus pembakaran hutan yang terjadi di Riau. Hasil penyidikan, polisi telah menetapkan 90 orang tersangka dan 1 korporasi yakni PT Nasional Sago Prima (NSP) di mana 7 diantaranya telah siap dimejahijaukan.
"Tersangka ada 90 orang ditambah 1 korporasi, 53 berkas Laporan Polisi (LP), dari 53 LP ada 23 berkas yang sudah ke tahap penyidikan, dan 3 berkas masih penyelidikan dan berkas yang lengkap (P21) ada 7 tersangka," ujar Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo kepada merdeka.com, Selasa (25/3).
Guntur menjelaskan, untuk pantauan darat terdapat 45 titik api dan hari ini petugas tengah melakukan water bombing di beberapa Kabupaten. "Hari ini dari satgas udara melakukan water bombing, di kotamadya Dumai kabupaten Pelalawan, kabupaten Rohil dan kampar, kemudian melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca sebanyak 4 Ton garam, menggunakan Pesawat Hercules 3 ton garam, dan pesawat Cassa 1 ton garam," jelas Guntur.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi intensitas hujan yang akan turun cenderung minim.
"Untuk Indeks standar pencemaran udara (ISPU) di duri Camp, Duri Field dan Bangko masih status berbahaya," terang Guntur.
Guntur menambahkan, Kapolda Riau Brigjen Pol Condro Kirono juga telah melakukan pemetaan terhadap sejumlah wilayah rawan timbulnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Serta, melakukan koordinasi dengan masing-masing Kepala Daerah Kabupaten setempat.
"Melalui sinergitas ini, diharapkan bisa mengambil langkah-langkah cermat dan tepat dalam rangka penanggulangan kebakaran hutan dan lahan," pungkas Guntur.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca SelengkapnyaPada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesta rakyat ini menghadirkan sejumlah artis Tanah Air
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaBantuan air ini diberikan oleh Kemhan dan Unhan RI sebagai pengabdian untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaAir bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.
Baca Selengkapnya