6 Simpatisan ISIS yang ditangkap ngaku ke Suriah mau jihad
Merdeka.com - Menjadi salah satu ancaman bagi dunia, ISIS mencoba menjalar ke Indonesia. Sabtu (27/12), Polda Metro Jaya melakukan siaran pers terkait penangkapan enam warga Indonesia yang di duga anggota ISIS.
Penyidik Jatanras Polda Metro Jaya menangkap ke enam orang tersebut saat akan melakukan pemberangkatan ke Suriah. Enam orang yang diamankan yakni, ABD, AM, RTN, MHM, ASH, NBL.
"Ke enam orang ditangkap di bandara Soekarno-Hatta jam 2 dini hari tadi, akan berangkat ke Suriah menggunakan Qatar Air Lines," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Rikwanto kepada wartawan, di Polda Metro Jaya, Sabtu (27/12).
Dalam penuturannya, Rikwanto mengatakan, tiga dari ke enam terduga anggota ISIS merupakan satu keluarga.
"Tiga di antaranya keluarga bapak, istri sama anaknya. Tiga lainnya kerabat suaminya," imbuhnya.
Lebih lanjut, saat pemeriksaan ke enam orang ini mengaku keberangkatannya ke Suriah untuk melaksanakan syariat Islam. Tak hanya itu, menurut Rikwanto mereka sudah bersiap melakukan jihad.
"Dalam pemeriksaan mereka mengaku ingin mencari pekerjaan, menjalankan Syariat Islam dan berjihad," ungkapnya.
Saat ditangkap, penyidik Jatanras menemukan beberapa barang bukti. Di antaranya, sebuah pemantik korek api berbentuk senjata api dan enam buah paspor dengan tujuan Syuriah.
Dari pantauan merdeka.com beberapa buku jihad pun ikut diamankan. Selain itu, tiga buku tabungan atas nama AM berisi USD 9000 serta dua buah handphone juga ikut diamankan Polda Metro Jaya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaKorban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca SelengkapnyaKasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaDemi menyambung hidup, sosoknya diketahui tak hanya bertugas sebagai abdi negara.
Baca SelengkapnyaAksi terorisme memberi dampak buruk, maka setiap 21 Agustus ditetapkan Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaSelain mengabdi kepada negara, polisi berpangkat Brigadir ini rela berjualan es teh manis di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca Selengkapnya