6 Orangutan dilepaskan di Pulau Badak Kecil Kalteng
Merdeka.com - Sebanyak enam orangutan dilepas di kawasan Pulau Badak Kecil yang berada di Gugusan Pulau Salat Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
"Dihuninya pulau dengan vegetasi hutan alami yang pertama di dunia itu setelah Yayasan BOS bersama pemerintah dan swasta memindahkan enam orangutan," kata CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite melalui rilis di Palangka Raya. Demikian dikutip dari Antara, Senin (5/11).
Menurut Jamartin, penggunaan Pulau Badak Kecil sebagai pulau suaka bagi orangutan telah direncanakan sejak 2016. Namun akhirnya, baru bisa menyaksikan kelompok pertama orangutan dipindahkan ke sini saat ini.
Enam orangutan yang akan dilepaskan di pulau suaka itu bernama Moncos jenis kelamin jantan umur 20 tahun, Yasmine jenis kelamin betina umur 23 tahun, Manis jenis kelamin betina umur 22 tahun, Caesar jenis kelamin jantan umur 28 tahun, Mama Lasa jenis kelamin betina umur 26, dan Pepsi jenis kelamin betina umur 21.
"Keenam orangutan itu akan dijaga, diamati, dan diberi pakan tambahan oleh tim dari Yayasan BOS seumur hidup mereka," kata Jamartin.
Pulau Badak Kecil merupakan pulau berhutan dengan luas sekitar 104 hektare, bagian dari gugusan Pulau Salat Nusa yang total luasnya mencapai 2.089 hektare, dikelola Yayasan BOS bersama dengan PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS).
Direktur Utama PT SSMS, Vallauthan Subraminam, mengatakan melalui kerja sama ini, Yayasan BOS menerapkan praktik terbaik dalam rehabilitasi orangutan dan pengelolaan suaka orangutan. Sedangkan PT SSMS berperan menyediakan ribuan hektare lahan serta infrastruktur konservasi seperti platform, bangunan, hingga kanal pemisah antar pulau.
"Penyiapan lahan tersebut bertujuan pra-pelepasliaran bagi orangutan yang telah lulus Sekolah Hutan dan lahan suaka bagi orangutan tidak bisa dilepasliarkan di hutan," kata Vallauthan.
Pulau Badak Kecil yang dinilai memiliki daya dukung ideal dengan vegetasi yang terpelihara baik, terisolasi oleh air sungai sepanjang tahun, dan tidak teridentifikasi memiliki populasi orangutan liar dan dapat mendukung kemampuan adaptasi dan sosialisasi bagi orangutan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaKonon pulau ini tidak ditemukan, namun akibat sebuah peristiwa yang luar biasa, Pulau Si Kantan ini muncul.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan kebanyakan burung, Burung Paruh Kodok tidak jago terbang.
Baca SelengkapnyaPenghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.
Baca SelengkapnyaBuah yang tumbuh subur di daratan Pulau Kalimantan ini bukan hanya unik, melainkan juga memiliki khasiat bagi siapapun yang menyantapnya.
Baca SelengkapnyaTanaman purba ini berasal dari Zaman Greensand Bawah. ketika terjadi kenaikan air laut secara besar-besaran ke daratan.
Baca SelengkapnyaSelain dikelilingi lembah perbukitan dan muara sungai, pantai tersebut turut menjadi habitat bagi banyak kerbau.
Baca Selengkapnya