6 DPO Kelompok MIT Poso Masih Diburu Satgas Madago Raya
Merdeka.com - Satgas Madago Raya hingga kini masih mengejar terduga kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso di Parigi Moutong (Parimo). Dari daftar DPO yang dikeluarkan, hingga kini tinggal enam orang lagi masih dikejar.
"Sesuai dengan DPO teroris yang dikeluarkan Polri sebanyak 9 orang jadi sisa 6 orang," kata Wakasatgas Humas Ops Satgas Madago Raya, AKBP Bronto Budiyono dalam pesan singkat, Minggu (18/7).
Ia mengimbau agar seluruh DPO yang diduga lari ke Pegunungan Biru maupun di Wilayah Poso, Sigi, juga Parimo untuk menyerahkan diri.
"Hal ini diharapkan agar tak ada jatuh korban kembali guna diproses sesuai hukum dan kembali ke NKRI," katanya.
Sebelumnya, Satgas Madago Raya kembali terlibat kontak tembak dengan terduga kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso di Parigi Moutong (Parimo). Salah satu anggota kelompok MIT tewas dalam baku tembak tersebut.
Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Didik Supranoto mengatakan, peristiwa kontak tembak tersebut terjadi pada Sabtu (17/7) sekitar pukul 11.30 Wita. Baku tembak itu terjadi di Kecamatan Torue Parigi, Desa Tanah Lanto.
Didik belum bisa menyebutkan satu terduga teroris yang tertembak tersebut. Jenazah masih dilakukan identifikasi oleh petugas.
"1 Orang DPO teroris meninggal (identitas menunggu identifikasi)," ujar dia.
Atas peristiwa itu, sejumlah barang bukti turut diamankan oleh pihaknya seperti satu pucuk revolver, dua buah bom lontong, satu bilah golok serta baju loreng.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyerangan OPM tersebut dilancarkan seiring dengan niat OPM mengganggu keamanan wilayah Papua.
Baca SelengkapnyaPolisi menggandeng sejumlah pihak agar Pemilu berjalan aman dan damai
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pantauan merdeka.com, Rabu (10/4), kunjungan Rosan ke rumah Megawati hanya berlangsung lima menit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Subianto mengajak masyarakat Minahasa untuk membantu memenangkan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSaat ini teman pelaku berinisial M dan A masih DPO
Baca SelengkapnyaHasto menganggap keliru calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto soal Presiden ke-1 RI Soekarno gunakan alutsista bekas saat bebaskan Irian Barat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi muda anak petani tiba-tiba dipanggil komandan dan diminta untuk melakukan misi sebagai polisi dalam waktu satu bulan.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai, jika ada pelanggaran dalam pemberian sumbangan tersebut, maka Bawaslu musti menindak dengan tegas.
Baca Selengkapnya