Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Kisah di balik pergantian Kasad Jenderal Budiman

5 Kisah di balik pergantian Kasad Jenderal Budiman Jenderal Budiman terima brevet komando. ©2013 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberhentikan Kepala Staf TNI AD Jenderal Budiman. Penggantian ini dilakukan hanya satu hari jelang pengumuman hasil pilpres. Banyak yang menduga pencopotan terkait pilpres.

Apalagi SBY sempat curhat ada yang menarik jenderal untuk mendukung salah satu pilpres. SBY mengaku tersinggung disebut sebagai kapal karam yang segera lengser dari kekuasaannya.

Istana membantah isu yang beredar. Menurut mereka, tak ada muatan politik dalam pergantian Budiman.

"Ini tidak ada kaitan dengan pilpres karena pergantian ini lebih sebagai proses regenerasi dalam pimpinan TNI," kata juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha kepada wartawan, Senin (22/7).

Julian mengaku pergantian Kasad dilakukan karena Budiman akan pensiun bulan September. Tentu ada proses dari mulai usulan pemberhentian hingga pemilihan Kasad baru.

Berikut kisah seputar pergantian orang nomor satu di TNI AD ini:

Tak pernah bicara kapal karam

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Budiman membantah bila dirinya pernah mengatakan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ibarat kapal karam sehingga patut ditinggalkan."Tidak pernah sama sekali (membuat pernyataan SBY kapal karam)," kata Jenderal Budiman di Jakarta, Senin (22/7).Menurutnya hal tidak kesatria seperti itu tak mungkin dilakukannya. Budiman pun menepis berbagai isu terkait dengan pemberhentian dirinya yang dilakukan menjelang penetapan hasil rekapitulasi KPU , salah satunya menyebut pemerintahan SBY ibarat kapal karam. Pernyataan tersebut sempat membuat SBY menjadi berang.Menurut dia, dalam pergantian dirinya, tidak ada masalah yang menjadi latar belakang. Semua berjalan sesuai dengan prosedur, yakni dilakukan menjelang masa pensiun."Nggak ada masalah, itu saja. Nggak usah saya jelaskan," ucap Budiman.

Legowo terima perintah SBY

Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan tak ada yang istimewa saat Budiman dicopot satu hari sebelum rekapitulasi KPU. Dia menegaskan semua hari adalah baik bagi TNI. Agenda politik tidak akan mempengaruhi internal tubuh TNI."Semua hari bagi kami baik tidak ada yang jelek. Bagi TNI sesuatu yang berbeda satu kegiatan politik dan satu kegiatan militer," kata Jenderal Moeldoko di Mabes AD, Jl Veteran Jakarta Pusat, Selasa (22/7).Menurutnya pencopotan jabatan di TNI lebih cepat sudah biasa. Pencopotan Kasad Jenderal Budiman dipandang suatu hal yang biasaJenderal Budiman membantah ada alasan politik atas pencopotannya dari Kasad. Budiman pun enggan menanggapi lebih dalam isu itu."Enggak ada masalah itu, enggak usah saya jelaskan itu, kalian lebih tahu, intinya tidak ada masalah. Yang penting sekarang dalam waktu terbatas saya harus menjaga keamanan pelaksanaan pilpres yang terbaik, itu saja," kata Jenderal Budiman di Mabes AD.

Pesan anak buah bela rakyat

Jenderal Budiman siap diganti. Dia pun berpesan pada anak buahnya untuk selalu membela kepentingan rakyat.Menurutnya, siapapun penggantinya nanti akan tetap mengabdi kepada rakyat Indonesia.Dia berpesan TNI harus sepenuhnya berpihak pada kepentingan rakyat."Saya yakin bahwa TNI AD adalah prajurit yang berasal dari rakyat, dan untuk rakyat. Oleh sebab itu jangan sakiti rakyat," kata Jenderal Budiman di Jakarta, Senin (22/7).

Mau jadi pengawas sekolah

Setelah pensiun, Jenderal Budiman pun membantah dirinya ditawari menjadi Menteri Pertahanan. Dia memilih untuk mengurus sekolahan yang dimilikinya."Tidak usah berandai-andai, kita kerja saja apa yang bisa dilakukan. Saya kebetulan ada SD dan TK, saya ingin menjadi pengawas sekolah bukan kepala sekolah," kata Jenderal Budiman di Mabesad, Jl. Veteran Jakarta Pusat, Selasa (22/7).Selain itu, dia juga menegaskan akan tetap menyibukkan diri setelah tak menjabat lagi."Saya adalah orang sibuk, yang akan tetap mencari kesibukan. Saya bukan orang yang akan kehabisan inspirasi," pungkas dia.

SBY pilih Letjen Gatot sebagai Kasad baru

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memilih Panglima Kostrad Letjen TNI Gatot Nurmantyo sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Gatot akan menggantikan Jenderal Budiman yang diberhentikan oleh SBY."Iya, Pak Gatot penggantinya," kata Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (22/7).Namun belum diketahui kapan serah terima jabatan akan digelar untuk posisi nomor satu di tubuh angkatan darat ini.Letjen Gatot Nurmantyo lulusan Akademi Militer 1982. Dia dibesarkan di tubuh pasukan baret hijau Kostrad.Berikut beberapa posisi yang pernah dipegang Gatot:Danrindam JayaDanrem 061/Suryakencana (2006-2007)Kasdivif 2/Kostrad (2007-2008)Dirlat Kodiklatad (2008-2009)Gubernur Akmil (2009-2010)Pangdam V/Brawijaya (2010-2011)Komandan Kodiklat TNI AD (2011-2013)Pangkostrad (2013-sekarang).

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
2 Jenderal TNI Tak Lagi Pegang Komando Kodam, 1 Eks Ajudan Jokowi Naik Bintang 3, 1 Lagi Urus Kampus

2 Jenderal TNI Tak Lagi Pegang Komando Kodam, 1 Eks Ajudan Jokowi Naik Bintang 3, 1 Lagi Urus Kampus

Dua Jenderal TNI kini tidak lagi pegang Komando Kodam, pindah ke mana sajakah mereka? Berikut ulasannya.

Baca Selengkapnya
Budiman Sudjatmiko: IKN Jangan Ditarik ke Politik, Ini Amanat Sejak Presiden Soekarno

Budiman Sudjatmiko: IKN Jangan Ditarik ke Politik, Ini Amanat Sejak Presiden Soekarno

Budiman mengingatkan IKN merupakan sebuah antisipasi Indonesia terhadap pemerataan pertumbuhan dan kemajuan bangsa.

Baca Selengkapnya
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen

Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen

Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Pengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan

Pengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan

Sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.

Baca Selengkapnya
Usai Dianugerahi Jenderal Bintang 4, Prabowo Syukuran dan Sungkem ke Sukartini Djojohadikusumo

Usai Dianugerahi Jenderal Bintang 4, Prabowo Syukuran dan Sungkem ke Sukartini Djojohadikusumo

Penyerahan pangkat istimewa digelar di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2). Penyerahan pangkat ini dilakukan dalam Rapim TNI-Polri.

Baca Selengkapnya
Kumpulkan Menteri di Istana, Jokowi Minta Jaga Kondisi Jelang Pemilu 2024

Kumpulkan Menteri di Istana, Jokowi Minta Jaga Kondisi Jelang Pemilu 2024

Jokowi meminta pembantunya harus teliti menjaga kondisi dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas

Jokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas

Jokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).

Baca Selengkapnya
Istana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh

Istana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh

Ari lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.

Baca Selengkapnya