Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Gaya saat dipanggil KPK, dari Jaguar sampai boot

5 Gaya saat dipanggil KPK, dari Jaguar sampai boot Ratu Atut diperiksa KPK. ©2013 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak hanya menjadi tempat pemeriksaan bagi saksi maupun tersangka yang terlilit kasus rasuah. Gedung di Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan itu, juga kadang menjadi tempat pertunjukan gaya mereka.

Sebenarnya mereka datang untuk diperiksa KPK, bukan bergaya. Namun, penampilan yang tak lazim membuat mereka menjadi pusat perhatian.

Berikut lima gaya mereka yang dipanggil KPK:

Naik Jaguar

Model majalah pria dewasa Vitalia Shesha memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini. Vita yang nama aslinya Andi Novitasari itu datang naik mobil jaguar.Memakai blouse pink dan kacamata hitam, wanita cantik itu bungkam kepada wartawan. Vita didampingi pengacaranya, Windu Wijaya. "Diperiksa jadi saksi Fathanah," kata Windu singkat di gedung KPK, Jumat (17/5).Tanpa bicara kepada wartawan, Vita langsung bergegas masuk ke dalam gedung KPK didampingi pengacaranya.Vita merupakan satu di antaran deretan wanita lain yang mendapat 'hadiah' dari Fathanah. Dia menerima hadiah mobil Honda Jazz warna putih yang diduga dibeli dari hasil pencucian uang.Sebelumnya, mantan model panas Ayu Azhari diberi Fathanah USD 1.800 dan Rp 20 juta. Kemudian penyanyi dangdut Tri Kurnia Puspita diberi mobil mewah dan gelang hermes.Pemain sinetron Novia Ardhana dan penyanyi dangdut Dewi Kirana juga disebut-sebut turut diberi 'hadiah' oleh Fathanah.Sebelumnya Vita telah menjalani pemeriksaan di KPK. Komisi anti rasuah juga sudah menyita mobil Honda Jazz putih milik Vita bernopol B 15 VTA.

Polisi naik Vellfire

Mantan Bendahara Korps Lalu Lintas Polri Kompol Legimo diperiksa selama 11 jam oleh penyidik KPK. Kompol Legimo yang berpakaian dinas lengkap ini kembali dijemput mobil mewah Toyota Vellfire yang diduga miliknya.Mobil toyota Vellfire itu berwarna hitam lembayung dengan nomor polisi B 161 NU. Mobil tersebut beberapa kali mengantar Kompol Legimo menjalani pemeriksaan di KPK.Terkait pemeriksaan, Kompol Legimo mengaku tidak ada yang baru dari pertanyaan penyidik kepadanya. Penyidik masih mencecar pertanyaan tentang primkopol."Jadi pemeriksaan itu kaitannya dengan Pak DS. Masalah aliran dana di Primkopol. Delapan pertanyaan pada masalah itu," jelas kuasa hukum Legimo, Rabu (20/3) malam.Kompol Legimo juga mengaku tidak ada data yang baru yang diserahkan kepada penyidik KPK. Selebihnya, menjawab beberapa pertanyaan, pria berkumis ini banyak mengaku enggak tahu kembali.

Anas Lesehan di teras KPK

Anas Urbaningrum diperiksa KPK pada 27 Juni 2012. Seusai diperiksa, Anas mengajak wartawan lesehan di teras gedung KPK. Anas Urbaningrum diperiksa KPK terkait kasus Hambalang selama tujuh jam lebih. Dalam pemeriksaan, Anas mengaku ditanya soal sertifikat Hambalang.Namun Anas membantah tudingan bahwa dia memerintahkan anggota Komisi II DPR, Ignatius Mulyono, untuk mengurus sertifikat itu."Saya tidak pernah memerintahkan untuk mengurus sertifikat," ujar Anas yang mengenakan batik coklat usai diperiksa KPK di Gedung KPK, Rabu (27/6).Anas juga mengaku ditanya penyidik KPK soal proyek pembangunan kompleks olahraga terpadu di Bukit Hambalang. Namun Anas menjawab, "Saya tidak tahu apa dan bagaimana proyek Hambalang."

Dikawal Pemred

Para pemimpin redaksi yang tergabung di Media Nusantara Citra (MNC) Group ikut datang ke KPK. Mereka menemani pemeriksaan Presiden Direktur PT Bhakti Investama Tbk, Hary Tanoesoedibjo, di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).Menurut pantauan merdeka.com, beberapa pimpinan redaksi yang hadir tadi adalah Pemimpin Redaksi Koran Seputar Indonesia (Sindo), Sururi Alfaruq, Pemred Okezone, Muhammad Budi Santosa, Pimred RCTI, Arif Suditomo, dan David Audi dari Global TV. Para Pimred MNC ini datang bersamaan dengan Hary Tanoe, Jumat (16/6).Seperti diketahui, hari ini Hary Tanoe datang ke KPK. Hary datang bersama kedua pengacaranya, Yusril Ihza Mahendra dan Andi F Simangunsong. Hary datang untuk klarifikasi terkait kasus dugaan suap restitusi pajak Bhakti Investama Tbk.Hary hanya satu jam menyambangi KPK. Dia mengatakan KPK belum siap memeriksa dirinya. Dia dan KPK akhirnya sepakat untuk menjadwal ulang pada tanggal 28 Juni 2012 pada pukul 10.00 WIB.

Pakai sepatu boot

Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah , kemarin memenuhi panggilan KPK terkait dugaan suap sengketa Pilkada Lebak yang menyeret adiknya, Tubagus Chaeri Wardana, alias Wawan. Saat datang ke KPK, Atut ditemani sejumlah keluarganya.Tak ada perhiasan mencolok yang dipakai Atut. Bahkan jemarinya juga tak bersemat cincin. Dia mengenakan jilbab warna hitam dan baju ungu bermotif daerah. Hal menarik justru terlihat dari celana dan sepatu yang digunakan.Sepintas, terlihat celana yang digunakan berbahan dasar jins warna hitam, tipe celana outdoor. Tampilan Atut semakin necis dengan memakai sepatu boot bertali, warna hitam mengkilap. Saat turun dari mobil di halaman Gedung KPK, Atut terlihat begitu percaya diri saat melangkah. Tak lupa, dia memberi senyum kepada wartawan yang sudah menunggu lama.Atut datang sekitar pukul 09.00 WIB, dan selesai menjalani pemeriksaan pukul 21.40 WIB. Tak banyak yang diungkapkan Atut saat keluar Gedung KPK. Dia hanya menceritakan dirinya diperiksa untuk Susi Tur Andayani."Saya diperiksa untuk STA. Saya pulang, terima kasih," kata Atut singkat sambil melambaikan tangan dan masuk ke mobil Mitsubishi Pajero hitam B 22 AAH. Dia tidak menghiraukan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan wartawan, Jakarta, Jumat (11/10).

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati

Polisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati

Kejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.

Baca Selengkapnya
Otak Pungli di Rutan KPK Diperiksa Sebagai Saksi, Ini yang Bakal Didalami Penyidik

Otak Pungli di Rutan KPK Diperiksa Sebagai Saksi, Ini yang Bakal Didalami Penyidik

Hengki merupakan ASN yang saat ini bertugas di Pemprov DKI Jakarta. Pada jabatan sebelumnya di KPK, ia bertugas sebagai Keamanan Ketertiban di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya
Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi

Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi

Ia membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Masih Lengkapi Berkas, Polisi Bakal Periksa SYL Usai Pemilu 14 Februari 2024

Masih Lengkapi Berkas, Polisi Bakal Periksa SYL Usai Pemilu 14 Februari 2024

Pemeriksaan diperlukan untuk melengkapi berkas perkara sesuai petunjuk jaksa penuntut umum.

Baca Selengkapnya
Dieksekusi, 78 Pegawai KPK Serentak Minta Maaf Terlibat Pungli di Rutan

Dieksekusi, 78 Pegawai KPK Serentak Minta Maaf Terlibat Pungli di Rutan

Permintaan maaf tersebut dibacakan langsung oleh para pegawai yang dijatuhi sanksi berat oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK.

Baca Selengkapnya
Tak Takut Dicuri, Perempuan Ini Tunjukkan Kompaknya Pengendara Motor Tinggalkan Kendaraan Tanpa Cabut Kunci

Tak Takut Dicuri, Perempuan Ini Tunjukkan Kompaknya Pengendara Motor Tinggalkan Kendaraan Tanpa Cabut Kunci

Orang-orang tanpa takut meninggalkan kendaraannya dengan kunci yang masih menempel.

Baca Selengkapnya
Kasus Penembakan Gathan Saleh, Polisi Masih Cari Senpi Dibuang ke Kali Ciliwung

Kasus Penembakan Gathan Saleh, Polisi Masih Cari Senpi Dibuang ke Kali Ciliwung

Gathan sebelumnya mengaku usai menembak membuang senpi ke Kali Ciliwung.

Baca Selengkapnya
Polisi Periksa Kejiwaan Siskaeee Hari Ini

Polisi Periksa Kejiwaan Siskaeee Hari Ini

Siskaeee melalui pengacaranya sempat mengaku mengalami gangguan kejiwaan.

Baca Selengkapnya