5 Desa di Buleleng banjir lumpur dan batu, puluhan ternak mati
Merdeka.com - Jalur lalu lintas dari Gilimanuk - Singaraj masih lumpuh. Sejumlah warga bersama TNI dan tim penanggulangan bencana masih terlihat sibuk membersihkan lumpur yang menutupi badan jalan.
Hujan yang mengguyur dari Sabtu malam hingga siang hari Minggu (24/1) membuat kelima desa di wilayah Kabupaten Buleleng kecamatan Gerograk diterjang banjir bandang lantaran sungai Musi dan Banyupoh di dua desa ini meluap.
Tidak hanya membuat beberap rumah warga hancur, bahkan puluhan kandang ternak hanyut berikut ternak juga mati. Kelima desa yang menjadi korban bencana banjir adalah Desa Musi, Penyabangan, Sanggalagit, Banyupoh dan Pemuteran. Nyaris semua desa tersebut mengalami banjir dengan volume air yang cukup besar setinggi dada orang dewasa.
Banjir lumpur di Buleleng ©2016 merdeka.com/gede nadi jayaSejauh ini pantauan di lokasi, hanya bisa ditembus di wilayah penyabangan di jalur utama jurusan Singaraja - Gilimanuk. "Di bagian pedesaan semuanya terendam lumpur pak, kendaraan roda dua nyag (hancur) terendam lumur," aku Gede Poh, warga setempat di Penyabangan, Minggu (24/1) Kabupaten Buleleng, Bali.
Bahkan kabarnya peristiwa tanah longsor dan banjir ini, nyaris seorang warga hanyut namun dapat bertahan setelah orang tersebut berhasil menyelamatkan diri dengan memegang pohon tumbang dan baru pagi hari diketahui warga desa untuk mendapat pertolongan.
Perlu diketahui, wilayah kelima desa yang mengalami bencana ini berada di lokasi yang diapit bukit dan lautan di Bali disebutnya Segara Gunung. Putu Vigo (45) mengaku rumahnya tidak hanya dipenuhi lumpur tetapi juga hancur tertimpa bebatuan dan pepohonan akibat longsoran tanah dari atas bukit.
"Aduh pak, air datang dari depan dan atas bukit. Bingung tiang (saya) bawa anak-anak mau kemana, banjir besar sekali," tuturnya menceritakan kejadian yang dialaminya semalam.
Katanya, tidak hanya rumahnya bahkan bangunan di samping rumahnya hancur bersama puluhan ternak serta empat sepeda motoronya yang terbenam lumpur.
Kondisi terparah juga terjadi di desa Gondol. Khususnya rumah tempat tinggal yang berada di sisi jalan utama jurusan Singaraja-Gimanuk. Puluhan rumah terlihat penuh dengan lumpur. Bahkan sebelum warga bergotong royong membersihkan badan jalan, nyaris jalan aspal yang biasa dilalui sebagai jalur utama kendaraan tidak terlihat lantaran diselimuti lumpur dan bebatuan.
Kepala Desa Penyabangan, Putu Santika mengatakan, tidak menyangka musibah banjir bandang begitu besar hingga menyebabkan beberapa infrastruktur terutama jalan di desanya luluh lantah termasuk jalan penghubung Seririt-Gilimanuk tertutup lumpur tebal.
"Musibah ini yang paling parah, banyak rumah warga termasuk ternak dan harta benda lainnya musnah diterjang banjir," ujarnya.
Untuk sementara, Santika mengaku masih menghimpun data kerusakan maupun kerugian akibat banjir tersebut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaDesa Ini Lokasinya di Pinggir Jurang Tapi Padat Penduduk, Pemandangannya Ternyata Indah Banget
Meski berada di tepi jurang, namun perkampungan tersebut padat penduduk.
Baca SelengkapnyaKondisi Sekolah MAN di Desa Munjungan Trenggalek Usai Banjir Menerjang, Dipenuhi Lumpur Tebal
Sebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Potret Hujan Deras Guyur Desa Sidomulo Pekalongan Sepanjang Hari, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor
Arus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus
Baca SelengkapnyaJalan di Kampung Ini Bersih dan Mulus Banget Karena Sering Dipel, Viewnya Menakjubkan Bikin Melongo
Warga Kampung Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawua, Kabupaten Subang Jawa Barat, bahu membahu membersihkan jalan raya dengan cara mengepel.
Baca SelengkapnyaPuluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran
Kampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca SelengkapnyaMomen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaKisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan
Saat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras
Baca SelengkapnyaJalan Panjang Desa di Bantul Menuju Desa BRILian, Manfaatkan Lahan Bekas jadi Sentra Kuliner
Keberadaan taman kuliner di Kalurahan Karangtalun menjadi potensi desa yang diajukan untuk menjadi sasaran program Desa BRILian
Baca Selengkapnya