5 Curhatan Ratu Atut merasa dizalimi

Merdeka.com - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah terus mendapatkan sorotan setelah adiknya Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan ditangkap KPK karena terlibat kasus suap sengketa Pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK). Setelah kasus ini terkuak, Atut bahkan kerap di demo dan dituding masyarakat Banten sebagai biang kerok kemiskinan yang selama ini terjadi di kawasan paling barat Pulau Jawa itu.

Beberapa bulan ini, wajah dan nama Atut juga sering kali mejeng di sejumlah media massa baik cetak maupun elektronik. Setelah sebelumnya bungkam dan bersembunyi dari sorotan dan kejaran media usai adiknya ditangkap bersama dengan mantan Ketua MK Akil Mochtar, Atut akhirnya menampakkan diri dan bicara ke publik.

Atut merasa selalu dipojokkan dengan pemberitaan media massa yang selama ini gencar memberitakan keluarganya. Berikut 5 curhatan Atut yang merasa dizalimi.

Atut: Apa Gubernur Banten tukang santet?

Ratu Atut Chosiyah merasakan serangan media yang terus menerus kepada dirinya semenjak adiknya ditangkap KPK. Atut menyatakan fitnah yang dialaminya sangat kejam.Momen sambutan dalam acara acara peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1435 Hijriah di Alun-alun Masjid Raya Al Bantani, di KP3B, Serang, Rabu (6/11) lalu, dimanfaatkan Atut untuk mencurahkan isi hatinya. Di depan puluhan pendukungnya, Atut membantah jika dirinya kerap melakukan santet seperti yang ramai diberitakan di media massa."Saya tidak bela diri, tapi ini yang saya ungkapkan Bahwa Ratu Atut, gubernur Banten adalah tukang santet?" tanya Atut.Menurut dia, hukuman yang diberikan media kepada dia dan keluarga sangat kejam. Dia juga menyebut, jika ada pihak yang memanfaatkan kasus adiknya untuk mengambil alih kekuasaan di Banten.Saya ingin menyampaikan sesuatu yang harus saya sampaikan dalam silaturahim ini, betapa luar biasa kejamnya hukuman media dan segelintir kelompok orang-orang yang saat ini memanfaatkan momentum tahun politik dengan ingin mengambil kekuasaan sebagai pemerintah baru di provinsi Banten," ujar Atut.

Atut bantah menghilang sejak adiknya ditangkap

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ogah disebut menghilang pasca dicegah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Atut menegaskan hal itu usai senam bersama anak-anak di acara yang diselenggarakan Himpaudi Banten, di Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang, pagi tadi."Ibu tidak betul menghilang, saya melaksanakan tugas fungsi sebagai kepala daerah, melaksanakan koordinasi rapat, melaksanakan penandatanganan SK dan juga mengonsultasikan berbagai rencana program kebijakan saat ini yang sedang dan telah dilaksanakan dan yang harus diselesaikan tahun 20013 terkait dengan Perda APBD murni maupun APBD perubahan kemudian mempersiapkan APBD 2014," terang Atut kata Atut, Sabtu (2/11).Atut membantah dirinya menghilang. Sebab sehari-hari dirinya justru berada di Kantor Gubernur yang terletak di Kawasan Pusat Pemerintah Provinsi Banten (KP3B), dan meminta kepada awak media untuk mengklarifikasinya.

Atut curhat disudutkan media

Atut sempat berpidato. Salah satu poinnya adalah Atut curhat dan protes bahwa media telah menyebarluaskan pemberitaan yang merugikan dirinya secara sepihak. Istri dari anggota DPR Hikmat Tomet itu meminta agar pemberitaan disampaikan secara obyektif."Saya telah diberitakan menghilang, padahal saya bekerja. Saya bekerja tidak harus di forum terbuka. Untuk diketahui oleh teman-teman media yang saya cintai dan saya banggakan, yang saya mohon berikan pemberitaan terhadap masyarakat yang akurat," pinta Atut.Atut mengaku sangat menghargai kebebasan pers. "Saya menghargai kebebasan media pers, saya menghormati, tetapi saya juga memiliki hak asasi manusia untuk diberitakan secara proporsional, untuk diberitakan secara benar," kata Atut.

Atut sebut ada orang yang ingin rebut Banten darinya

Gubernur Banten Ratu Atut akhirnya mengomentari desakan beberapa kalangan yang meminta dirinya mundur dari kursi Banten 1. Menurut Ratu Atut, desakan tersebut hanya karena ada segelintir orang yang tidak suka dengan kemajuan yang di capai selama memimpin Banten.Hal tersebut diungkapkan Ratu Atut saat memberikan sambutan dalam acara Peringatan 1 Muharram 1435 Hijriah di Masjid Raya Al-Bantani di KP3B, Kota Serang, Rabu (6/11)."Selama ini apa yang saya lakukan untuk membuat Provinsi Banten lebih maju lagi sudah sesuai dengan ketentuan. Sementara saya sekarang dihujat dan dicaci maki oleh segelintir orang yang ingin menurunkan saya," kata Atut saat pidato di depan ratusan pengunjung.Atut mengungkapkan, hujatan dan cacian yang saat ini disampaikan oleh sekelompok orang agar dirinya mundur dari jabatan sebagai gubernur Banten akan disikapinya dengan bijak dan tenang. "Kalaupun itu terjadi saya ikhlas. Semoga ujian ini, dan dengan momentum Muharram 1435 Hijriah ini saya terlahir kembali dan menjadi orang yang lebih baik baik, dan saya mendapatkan perlindungan dan mendapatkan keselamatan dari Allah SWT," ungkapnya.

Atut ngaku ikhlas jika lengser dari kursi gubernur

Ratu Atut Chosiyah tampak lelah dengan pemberitaan sejumlah media massa dan desakan kelompok tertentu yang menuntut dirinya untuk mundur. Hal ini muncul setelah adiknya, Tubagus Chaeri Wardana (Wawan) ditangkap KPK dalam kasus suap sengketa Pilkada di MK.Dia mengungkapkan, hujatan dan cacian yang saat ini disampaikan oleh sekelompok orang agar dirinya mundur dari jabatan sebagai gubernur Banten akan disikapinya dengan bijak dan tenang."Kalaupun itu terjadi saya ikhlas. Semoga ujian ini, dan dengan momentum Muharram 1435 Hijriah ini saya terlahir kembali dan menjadi orang yang lebih baik baik, dan saya mendapatkan perlindungan dan mendapatkan keselamatan dari Allah SWT," ungkapnya.