37 Imigran gelap mengamuk di kantor polisi
Merdeka.com - 37 Imigran gelap asal Iran dan Afghanistan ditangkap petugas Polsek Jabon, di perairan timur Dusun Tlocor, Kedungpandan, Jabon, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (27/6). Mereka kemudian mengamuk saat diperiksa di lantai dua Gedung Serbaguna Mapolres Sidoarjo.
Bahkan, para jurnalis yang mencoba mengambil gambar mereka, tak luput dari amukan para imigran gelap tersebut. Para pengembara ini mengamuk dan berusaha kabur.
Saat dalam pemeriksaan, ada seorang imigran gelap perempuan yang berteriak histeris. Dia menolak untuk diperiksa. Sejumlah anggota Polres Sidoarjo berupaya menenangkan.
Kondisi makin panas setelah para jurnalis datang dan mengambil gambar. Mereka berteriak dan melempari para pekerja media dengan gelas air mineral.
“Tolong jangan difoto, mereka sedang sensitif," kata salah seorang anggota di Mapolres Sidoarjo sembari meminta para wartawan untuk turun.
Seperti diceritakan anggota Polres Sidoarjo, sebelum diamankan petugas, para imigran gelap ini berlayar menggunakan kapal dari Probolinggo menuju Surabaya. Namun, mereka tidak langsung menuju Surabaya, melainkan berhenti di perairan timur Sidoarjo. Tujuannya, agar tidak terpantau oleh petugas.
Sampai di Sidoarjo, mereka mencari mobil sewaan. Selanjutnya, 37 imigran gelap itu menyewa dua unit mobil milik Kasum, warga Desa Tlacor. Mereka minta diantarkan ke sebuah hotel di Surabaya.
Tapi di tengah perjalanan, Kasum khawatir kalau yang diangkutnya itu imigran gelap. Diam-diam, dia menghubungi anggota Polsek Jabon. Polisipun menggelar razia dan menghentikan dua mobil milik Kasum.
Saat diperiksa, empat dari 20 imigran gelap yang berada di dalam mobil, berusaha kabur, tapi berhasil ditangkap kembali di sekitar 3 km dari Mapolres Sidoarjo. "Perawakan dan wajah mereka mudah dikenali sehingga cepat tertangkap," kata seorang anggota yang menangkapnya.
Sementara itu, untuk mengamankan 17 imigran gelap yang masih tertinggal di Desa Tlacor, pihak polsek meminta bantuan Polres Sidoarjo untuk mengamankannya. Sedang yang 20 orang (termasuk empat imigran yang kabur) langsung digiring ke Mapolres Sidoarjo untuk menjalani pemeriksaan.
Selanjutnya, ketika berada di Mapolres Sidoarjo untuk diperiksa, imigran gelap yang terdiri 29 pria, empat perempuan, dan empat anak-anak itu, mengamuk dan berusaha kabur.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemudik juga bisa menitipkan rumah kosongnya kepada polisi agar terus dipantau selama mudik
Baca SelengkapnyaTawuran tersebut melibatkan dua kelompok, yakni Geng Biang Rusuh (Birus) dan Geng Anak Lapak Klender.
Baca SelengkapnyaIa menangis histeris saat ibunya menolak permintaan maafnya pasca diamankan di kantor kepolisian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penerapan ganjil genap dimulai saat arus mudik dimulai pada tanggal 5 April-16 April.
Baca SelengkapnyaNida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.
Baca SelengkapnyaSekelompok anggota polisi tampak sangat bahagia dan mengumbar senyum lebar mereka saat membuka hadiah istri baru dari atasan untuk menunjang tugas di lapangan.
Baca SelengkapnyaIa membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.
Baca SelengkapnyaBukan orang sembarangan, ternyata sosok mendiang kolonel Gunawan memiliki peranan penting bagi Jusuf Hamka, terlebih saat sang bos jalan tol masih remaja.
Baca SelengkapnyaAM sebelumnya tewas usai mengalami luka tusuk pada tangan kanan dan pinggang kiri, setelah dikeroyok lima orang di Kafe MB, Kemang, Mampang Prapatan.
Baca Selengkapnya