300 rumah masih terendam banjir di Tabumela
Merdeka.com - Sebanyak 300 rumah warga Desa Tabumela, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo terendam banjir hingga ketinggian air mencapai satu meter. Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Tabumela, Yamin Usman Ano berharap Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah segera mempercepat pembangunan waduk untuk Sungai Tapodu.
"Selain itu kami juga mengharapkan agar pemerintah segera menyelesaikan sengketa lahan yang ada di Desa Tabumela agar pembangunan waduk segera terlaksana," kata Yamin seperti dilansir antara, Sabtu (12/11).
Sementara itu, Hadijah Ruga salah satu korban mengatakan, banjir ini terjadi karena air danau Limboto yang meluap. Namun, dia tetap memilih tinggal diam di rumahnya padahal banjir diperkirakan akan berlangsung lama.
"Kalau sudah banjir seperti ini, biasanya lama dan bahkan bisa setahun air menggenangi rumah," ujar Hadijah.
Hadijah mengaku harus membuat rumah berbentuk panggung untuk meletakkan kursi, lemari, pakaian bahkan alat elektronik yang dimiliki. Hal itu dilakukan agar dia dan keluarga bisa tetap tinggal di rumahnya.
"Di depan rumah kami, tidak ada drainase ataupun gorong-gorong yang membuat air mengalir, oleh karena itu banjir tetap menggenangi rumah," ungkapnya.
Sedangkan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo, Doni Lahatie menjelaskan jika status darurat bencana di daerah tersebut hingga saat ini belum dicabut. "Kami juga masih mempertimbangkan untuk memperpanjang status darurat bencana banjir karena puncak musim hujan diprediksi terjadi pada bulan Januari nanti," tutup Doni.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaJK menambahkan, bencana banjir yang melanda Demak untuk kedua kalinya ini karena faktor perubahan iklim
Baca SelengkapnyaAkibat banjir bandang, tim SAR gabungan berjibaku mengevakuasi warga yang rumahnya di dekat bantaran sungai
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terlihat beberapa barang pribadi dan perabotan rumah tergenang air yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah tahapan pembangunan rumah Siwaluh Jabu yang dibantu dukun.
Baca SelengkapnyaBerawal dari kekhawatiran tak berkontribusi baik pada lingkungan, Khomsatun memproduksi sabun alami
Baca SelengkapnyaBencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca Selengkapnya