Merdeka.com - Setelah tiga dilakukan pencarian, tim Basarnas, Polres Banyuasin dan Direktorat Polair Polda Sumsel, akhirnya menemukan penumpang kapal yang terjun ke laut. Korban ditemukan tewas mengapung di lautan.

Jasad korban ditemukan di perairan Banyuasin dengan titik koordinat 02' 20. 341' 4. S 104' 50. 107 E, Sabtu (21/1) pukul 09.00 WIB. Korban kini telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumsel di Palembang.

Kapolres Banyuasin, AKBP Andre Sudarmadi membenarkan penemuan Jasad korban. Untuk keperluan penyelidikan, jenazah akan dilakukan visum.

"Tadi pagi korban ditemukan tim gabungan dalam keadaan meninggal," ungkap Andre dihubungi merdeka.com, Sabtu (21/1).

Hingga saat ini, kata dia, belum diketahui identitas korban karena tidak ada barang atau kartu identitas yang melekat di tubuh korban. Namun menurut dia, kondisi mayat cukup mengenaskan, badan membengkak, tangan kanan tinggal kerangka, dan kepala terkelupas.

Pihaknya berharap warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya dapat datang ke rumah sakit.

"Dari laporan sebelumnya, korban beralamat di Indralaya, Ogan Ilir. Ini perlu kita ungkap lagi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang penumpang KMP Permata Lestari I rute Palembang-Bangka Belitung terjun ke laut saat berada di perairan Tanjungan Muaro, Banyuasin, Sumatera Selatan, atau sekitar dua jam perjalanan dari Palembang, Kamis (19/1).

Sambil melompat, penumpang berjenis laki-laki yang belum diketahui identitasnya itu mengucapkan ingin berangkat haji dan kalimat inalillahi wainnailaihi rajiun. Dari logat bahasanya, korban berasal dari Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel. Usia korban berkisar 30 tahun, wajah lonjong, mengenakan kaos hitam dan celana panjang Levis warna coklat.