3 Alasan Ratono maju jadi presiden
Merdeka.com - Kursi kepresidenan seakan menjadi daya tarik bagi setiap orang, tidak sedikit yang bermimpi untuk dapat menjadi orang nomor satu di negeri ini. Setidaknya, itu lah yang terlihat ketika sejumlah politisi dan masyarakat menyatakan dirinya untuk mencalonkan dirinya sebagai presiden.
Setelah Rhoma Irama, pengacara muda Farhat Abbas dan sejumlah orang lainnya mendeklarasikan diri melalui pelbagai media sosial. Kini datang lagi satu orang lainnya yang ingin maju dalam pesta demokrasi di Tanah Air.
Dia adalah Ratono, seorang pensiunan TNI AL berpangkat Kapten, kini menyandang jabatan sebagai rektor Sekolah Tinggi Agama Islam - Perguruan Tinggi Dakwah Islam Indonesia. Ratono juga mengaku menjadi salah satu korban dalam peristiwa berdarah Tanjung Priok pada 1984 lalu.
"Ya, (maju) independen," kata Ratono.
Tidak tanggung-tanggung, keputusannya untuk maju sebagai calon presiden itu dilakukan di hadapan seluruh mahasiswanya saat melangsungkan upacara wisuda. Namun, deklarasi secara keseluruhan akan dilakukannya di Gedung Proklamasi, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat.
Ada beberapa alasan yang membuat Ratono mengungkapkan niatnya mencalonkan diri sebagai presiden. Salah satunya adalah penyelesaian kasus Tanjung Priok yang belum selesai-selesai hingga sekarang. Ditambah, para pelaku penyerangan dan penembakan sudah dinyatakan bebas oleh pengadilan pada 2005 lalu.
Sebagai salah satu korban yang selamat dalam kejadian itu, Ratono mengaku kesal. Terlebih, dia juga telah menjalani hukuman penjara selama delapan tahun selama pemerintahan orde baru.
"Alasannya, korban tanjung priok dan beberapa korban melihat, penyelesaian kasus itu enggak pernah diselesaikan. Kami, terutama saya sudah dihukum delapan tahun," kata Ratono saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (23/3).
Tidak hanya itu, pemerintahan di era reformasi pun dianggap tidak fokus atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di masa lalu. Diperparah lagi dengan maraknya tindak pidana korupsi.
Dengan menjadi presiden, setidaknya dia dapat mendorong agar kasus pelanggaran HAM itu dapat segera diungkap.
"Pemerintah reformasi, sampai saat ini yang namanya keadilan, yang namanya korupsi atau segala macam belum selesai," keluh dia.
Dengan maju sebagai capres, Ratono berkeinginan untuk segera menyelesaikan seluruh kasus-kasus pelanggaran HAM di masa lalu. Terutama, peristiwa Tanjung Priok di mana dia juga menjadi korbannya.
Dia juga menyamakan perjuangannya untuk maju memperebutkan presiden dengan pejuang demokrasi lainnya di Myanmar dan Afrika Selatan.
"Nelson Mandela bisa menjadi presiden, Aung San Suu Kyi jadi Dewan Liga Nasional, kami ini termasuk paling muda," tandasnya.
Tidak hanya itu, pilihannya untuk maju itu dilakukan berdasarkan hasil-hasil yang dicapai pemilihan gubernur di Jakarta. Di mana, sosok seseorang kini menjadi pilihan utama masyarakat dalam memilih pemimpinnya.
"Semua pengamat politik, ekonomi, jangan L4 alias lo lagi lo lagi. Siapa lagi kalau bukan kami? Semua tergantung pada rakyat," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah Pemilu 2004: Pelaksanaan, Peserta, dan Hasil Pemilihan
Pemilu 2004 menjadi pemilihan bersejarah karena untuk pertama kalinya rakyat dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden mereka.
Baca SelengkapnyaHarapan Petani Tembakau ke Presiden Terpilih: Jaga Keberlangsungan Mata Pencaharian Kami
Samukrah mengingatkan bahwa terdapat jutaan masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor pertembakauan.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden Harapan Masyarakat dan Komunitas Kesehatan
Semua berharap presiden terpilih yang akan datang dapat menyelesaikan permasalahan Kesehatan yang ada sehingga tercapai derajat Kesehatan Masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihak Harun Al Rasyid yang Tewas Ditembak saat Tragedi Pemilu 2019 Belum Dapat Hasil Autopsi, Ini Kata Polri
Nama Harun kembali mencuat setalah calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengundang dan akan membantu menjawab keadilan orangtua Harun, Didin.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN Hargai Keputusan Presiden soal Kenaikan Pangkat Prabowo
Timnas AMIN mengingatkan soal pemberhentian Prabowo dari dinas TNI dan Pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca SelengkapnyaRespons Cak Imin soal Hadi Tjahjanto Bakal Dilantik Jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR
Presiden Jokowi membenarkan bahwa ada pelantikan menteri pada Rabu besok.
Baca SelengkapnyaJokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen
"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaRano Karno Curhat Baliho Hilang, Ini Respons Ganjar
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Prabowo menegaskan relawan dan pendukung pasangan calon Ganjar-Mahfud di Tangerang Raya tidak pernah gentar untuk berjuang.
Baca Selengkapnya