281 Orang Terkait Premanisme di Semarang Diciduk Polisi
Merdeka.com - Polrestabes Semarang mengamankan ratusan orang yang diduga terkait dengan premanisme di berbagai wilayah di Ibu Kota Jawa Tengah ini.
"Ada 281 orang yang diamankan dari beberapa lokasi," kata Kepala Bagian Operasional Polrestabes Semarang AKBP Recky Robertho di Semarang, Sabtu (12/6) seperti dikutip Antara.
Menurut dia, kegiatan operasi premanisme ini merupakan bagian dari instruksi Kapolri tentang pemantapan pemeliharaan keamanan dan ketertiban di wilayah Kota Semarang.
Ia menuturkan 281 orang tersebut antara lain diamankan di sekitar pasar, terminal, tempat wisata, hingga persimpangan-persimpangan jalan.
Para pelaku terduga premanisme tersebut antara lain terdiri dari juru parkir liar, pengamen, anak jalanan, tukang palak maupun anak jalan.
"Selanjutnya didata dan dibina. Kalau ada yang pelanggaran hukumnya akan diproses hukum," katanya.
Ia menambahkan mereka yang tidak terbukti melakukan pelanggaran pidana akan dilepaskan. Ia mempersilakan masyarakat untuk melapor jika mengalami gangguan kamtibmas melalui saluran yang tersedia.
"Kami pastikan respons cepat terhadap laporan masyarakat yang mengalami gangguan kamtibmas," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuh wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi yakni Kota Semarang, Sukoharjo, Purworejo, Temanggung, Wonosobo, Kabupaten Magelang dan Kendal
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaKompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaKapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menaruh perhatian khusus pada kasus dugaan pencabulan anak tiri oleh anggota Kepolisian di Surabaya.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaIa menangis histeris saat ibunya menolak permintaan maafnya pasca diamankan di kantor kepolisian.
Baca SelengkapnyaSL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca SelengkapnyaPenangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca Selengkapnya