25 Hektare Hutan Lindung di Aceh Tengah Terbakar
Merdeka.com - Hutan lindung seluas lebih dari 25 hektare di Aceh Tengah hangus terbakar. Api dengan cepat menjalar ke titik lain lantaran petugas branwir dan anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tengah kesulitan menjangkau lokasi.
"Kemudian sumber air juga jauh sehingga sedikit menyulitkan petugas dalam proses pemadaman," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ilyas, Jumat (15/10).
Dia menyebut, kebakaran hutan lindung yang berada di Desa Mendele, Kecamatan Kebayakan, tersebut terjadi sejak kemarin, Kamis (14/10) malam.
BPBD Aceh Tengah menurunkan dua armada branwir ke lokasi kebakaran. Pemadaman api turut dibantu masyarakat sekitar.
Saat ini, berdasarkan laporan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBA, api yang melahap hutan lindung di Aceh Tengah tersebut telah berhasil dipadamkan.
Belum diketahui siapa pelaku yang membakar lahan hingga mengakibatkan 25 hektare hutan lindung itu hangus terbakar.
"Polisi di Aceh Tengah masih melakukan penyelidikan," ujar Ilyas.
Selain di Kecamatan Kebayakan, titik kebakaran hutan lainnya di Aceh Tengah juga terjadi di Kecamatan Jagong Joget. Di sana, sekitar 4,5 hektare lebih hutan hangus terbakar kemarin, Kamis (14/10). Sampai saat ini, belum ada perkembangan laporan dari Pusdatin BPBA tentang kebakaran hutan di Jagong Jeget itu.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaWilayah ini memiliki 99 pulau besar maupun kecil dan memiliki luas daratan mencapai 135 km persegi.
Baca SelengkapnyaPerubahan tata guna lahan di Rancaekek dari sebelumnya kawasan hijau menjadi industri.
Baca SelengkapnyaPolisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.
Baca SelengkapnyaPemilik rumah menakut-nakuti maling dengan ular, hingga maling teriak histeris.
Baca SelengkapnyaNamun tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang ketika pergerakan tanah masih terjadi
Baca Selengkapnya