20 Ton Minyak Kembali Ditemukan dari Penyulingan Ilegal di Samarinda
Merdeka.com - Tim gabungan Polda Kaltim, Polresta Samarinda dan TNI, kembali menggerebek lokasi penyulingan minyak ilegal di Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur. Di lokasi, ditemukan sekitar 17 ton solar hasil penyulingan dan 3,8 ton minyak mentah.
Lokasi ini, merupakan lokasi keenam yang ditemukan hampir sepekan ini, hasil penyisiran tim gabungan, di jalur pipa distribusi minyak mentah Sangasanga-Palaran menyusul laporan PT Pertamina EP Sangasanga, ke Polda Kaltim.
merdeka.com sore hingga petang tadi menelusuri lokasi penyulingan ilegal tersebut. Lokasinya berjarak kurang lebih 23 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1 jam perjalanan. Di tengah jalan, diperoleh informasi lokasi penyulingan minyak mentah ilegal itu diduga berada di areal konsesi tambang batubara PT ECI, di Bantuas, Palaran.
Akses jalan masuk ke lokasi merupakan jalan tanah, hingga melewati halur hauling batubara. Beberapa kali, terlihat lalu lalang truk DT, dari lubang raksasa galian tambang.
Tiba di sekitar lokasi, yang berada di balik bukit, menyeruak aroma BBM jenis solar begitu menyengat. Akses ke lokasi, ditimbun tanah, untuk menghalau kendaraan masuk pascapenggerebekan kemarin. Menuju titik lokasi, mesti berjalan kaki sekitar 150 meter.
Ditemukan 1 Hektare Lahan Berisi 1.000 Liter Minyak
Temuan di lokasi cukup mengejutkan. Ada bukaan lahan sekitar 1 hektare, berisi puluhan tandon kapasitas 1.000 liter. Ada 2 tumpu perapian, dan pembakaran. Bekas Solar dan minyak mentah, terlihat berceceran. Tidak ada satupun pekerja di lokasi.
"Kami gerebek lokasi ini Selasa (12/11) kemarin, sekitar jam 11. Hari ini, kami pasang garis polisi. Ini adalah lokasi keenam penyulingan minyak mentah yang kami temukan, bersama tim gabungan," kata personel pengaman Objek Vital Polda Kaltim, Aiptu Jojo Prasetyo, di lokasi penemuan, Rabu (13/11) sore.
Pantauan merdeka.com di lokasi, ada saluran buangan limbah mengarah ke tengah hutan. Dihitung ulang, ada 78 tandon kosong bekas solar kapasitas 1.000 liter. Juga ada 4 tandon lain, diantaranya berisi 3,8 ton minyak mentah.
Selain itu, juga ada 17 tandon kapasitas 1.000 liter berisi BBM solar hasil penyulingan atau sekitar 17 ton, dan 4 tandon kapasitas 5.000 liter. Aktivitas ilegal penyulingan minyak ini, cukup besar dibanding 5 lokasi sebelumnya. Mencuat 2 dugaan, minyak mentah berasal dari pencurian dari pipa, atau memanfaatkan kebocoran minyak mentah di jalur pipa.
"Dari laporan Pertamina, yang mengalami penurunan produksi, kami telusuri jalur-jalur pipa. Iya, ini termasuk jalur pipa Pertamina. Ini temuan kami yang keenam," ujar Jojo.
Dugaan kuat, para pekerja di lokasi, kabur setelah mengendus kedatangan petugas gabungan. "Iya mungkin begitu. Karena begitu kami tiba, tidak ada orang bekerja. Kalau dilihat dari lokasi ini, ada bekas aktivitas," ungkap Jojo.
Untuk diketahui, tim gabungan Kamis (7/11) lalu menggerebek 4 lokasi penyulingan minyak mentah di Sambutan. Berselang 4 hari, ditemukan 1 lokasi lainnya dari aktivitas serupa di kawasan Simpang Pasir, Palaran. Hingga Selasa (12/11), kembali ditemukan lokasi penyulingan minyak ilegal di poros Palaran di Samarinda menuju Sangasanga, di Kutai Kartanegara. Kasus itu, kini ditangani Polresta Samarinda.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaKorban telah dievakuasi dari Puskesmas Jangga Baru ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hamba Muara Bulian.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina (Persero) menemukan dua sumber migas (minyak dan gas) baru di Desa Sukawijaya, Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaAset milik Pertamina itu berhasil diselamatkan Kejaksaan Negeri Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaAir bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaSuasana mencekam saat ketiga pelaku, YN (54), MH (37), dan FJ (33), dievakuasi dari dalam mobil dekat rumah korban
Baca SelengkapnyaPetugas juga melakukan pemetaan sejumlah titik rawan macet.
Baca Selengkapnya